
Pantau – Presiden Joko Widodo melantik Paiman Raharjo menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) mendampingi Abdul Halim Iskandar.
Siapa sangka sebelum menjadi Wamendes, Paiman pernah menjadi petugas satpam dan tukang sapu. Pria kelahiran Klaten, 15 Juni 1967 ini menyelesaikan pendidikan SLTA di Jakarta pada 1989.
Kemudian, Paiman melanjutkan pendidikan S1 administrasi pada 1994 di Universitas Moestopo. Selain itu, ia menempuh pendidikan S2 Ilmu Administrasi Ekonomi di kampus yang sama dan S3 Ilmu Administrasi Universitas Padjajaran.
Karirnya pun kian menanjak, Paiman dipercaya menjabat sebagai Komisaris PT Food Station Tjipinang Jaya. Paiman juga merupakan Komisaris Independen PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Melansir sejumlah pemberitaan, ia menjabat komisaris di PGN sejak 2015 hingga saat ini.
Selain itu, Paiman juga tercatat merupakan Ketum Relawan Sedulur Jokowi. Kelompok relawan ini disebut mendukung Jokowi sejak gelaran Pilgub DKI hingga Pilpres
“Kami bergerak sejak 2012 ketika Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, kemudian 2014 sebagai capres dan kini maju kembali sebagai capres," kata Paiman pada 2019 lalu.
Paiman mengatakan mengawali karier sebagai petugas satpam, kemudian tukang sapu. Dirinya sangat yakin sebuah perjalanan ini selain sudah digariskan oleh Allah SWT, tetapi Allah SWT juga memberi peluang untuk mengubah takdir.
“Mengubah nasib menjadi lebih baik, salah satunya melalui perintah Allah, Iqra (bacalah). Tuntutlah ilmu. Ikuti pedoman Allah. Dijamin pasti lebih baik,” kata Paiman ditemui di Istana Kepresidenan, Senin (17/7/2023).
Dengan kata lain, Paiman menjelaskan pastinya akan selamat di dunia dan di akhirat. Inilah yang menjadi keyakinan Prof Paiman yang membuat beliau bisa jadi seorang profesor.
“Paiman pernah mengawali karier sebagai satpam. Sebagai tukang sapu,” tuturnya.
Sebelum menjadi rektor, Paiman Raharjo ditunjuk sebagai Komisioner PT Food Station Tjipinang Jaya (2013), salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Komisaris Independen PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pada 2015.
Saat menjadi anggota dewan komisaris, Paiman Raharjo menyampaikan harta kekayaannya kepada KPK sebanyak lima kali, yaitu 1 Agustus 2016, 31 Desember 2019, 31 Desember 2020, 31 Desember 2021, dan 31 Desember 2022. Jumlah kekayaannya per 2022 sebesar Rp 45,08 miliar.
Aset milik pria berusia 56 tahun itu didominasi oleh tanah dan bangunan yang tersebar di tanah kelahirannya, Klaten, Jakarta Timur, serta Badung, Bali senilai Rp 40,8 miliar. Ia juga mempunyai alat transportasi berupa mobil Toyota Mark II, Toyota Fortuner, dan Toyota Alphard seharga Rp 1,68 miliar.
Paiman Raharjo juga menyimpan harta bergerak lainnya sebesar Rp 889 juta, kas dan setara kas Rp 1,69 miliar, serta aset lainnya Rp 1,03 miliar. Sedangkan utang yang ditanggung dengan total Rp 1,05 miliar.
Siapa sangka sebelum menjadi Wamendes, Paiman pernah menjadi petugas satpam dan tukang sapu. Pria kelahiran Klaten, 15 Juni 1967 ini menyelesaikan pendidikan SLTA di Jakarta pada 1989.
Kemudian, Paiman melanjutkan pendidikan S1 administrasi pada 1994 di Universitas Moestopo. Selain itu, ia menempuh pendidikan S2 Ilmu Administrasi Ekonomi di kampus yang sama dan S3 Ilmu Administrasi Universitas Padjajaran.
Karirnya pun kian menanjak, Paiman dipercaya menjabat sebagai Komisaris PT Food Station Tjipinang Jaya. Paiman juga merupakan Komisaris Independen PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Melansir sejumlah pemberitaan, ia menjabat komisaris di PGN sejak 2015 hingga saat ini.
Selain itu, Paiman juga tercatat merupakan Ketum Relawan Sedulur Jokowi. Kelompok relawan ini disebut mendukung Jokowi sejak gelaran Pilgub DKI hingga Pilpres
“Kami bergerak sejak 2012 ketika Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, kemudian 2014 sebagai capres dan kini maju kembali sebagai capres," kata Paiman pada 2019 lalu.
Paiman mengatakan mengawali karier sebagai petugas satpam, kemudian tukang sapu. Dirinya sangat yakin sebuah perjalanan ini selain sudah digariskan oleh Allah SWT, tetapi Allah SWT juga memberi peluang untuk mengubah takdir.
“Mengubah nasib menjadi lebih baik, salah satunya melalui perintah Allah, Iqra (bacalah). Tuntutlah ilmu. Ikuti pedoman Allah. Dijamin pasti lebih baik,” kata Paiman ditemui di Istana Kepresidenan, Senin (17/7/2023).
Dengan kata lain, Paiman menjelaskan pastinya akan selamat di dunia dan di akhirat. Inilah yang menjadi keyakinan Prof Paiman yang membuat beliau bisa jadi seorang profesor.
“Paiman pernah mengawali karier sebagai satpam. Sebagai tukang sapu,” tuturnya.
Sebelum menjadi rektor, Paiman Raharjo ditunjuk sebagai Komisioner PT Food Station Tjipinang Jaya (2013), salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Komisaris Independen PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pada 2015.
Saat menjadi anggota dewan komisaris, Paiman Raharjo menyampaikan harta kekayaannya kepada KPK sebanyak lima kali, yaitu 1 Agustus 2016, 31 Desember 2019, 31 Desember 2020, 31 Desember 2021, dan 31 Desember 2022. Jumlah kekayaannya per 2022 sebesar Rp 45,08 miliar.
Aset milik pria berusia 56 tahun itu didominasi oleh tanah dan bangunan yang tersebar di tanah kelahirannya, Klaten, Jakarta Timur, serta Badung, Bali senilai Rp 40,8 miliar. Ia juga mempunyai alat transportasi berupa mobil Toyota Mark II, Toyota Fortuner, dan Toyota Alphard seharga Rp 1,68 miliar.
Paiman Raharjo juga menyimpan harta bergerak lainnya sebesar Rp 889 juta, kas dan setara kas Rp 1,69 miliar, serta aset lainnya Rp 1,03 miliar. Sedangkan utang yang ditanggung dengan total Rp 1,05 miliar.
#Presiden Joko Widodo#PT Food Station Tjipinang Jaya#Paiman Raharjo#Wamendes PDTT#Universitas Moestopo
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu