
Pantau - Dalam perayaan Hari Kemerdekaan ke-78 RI kemarin, Presiden Joko Widodo kembali tampil dengan pakaian adat. Kali ini, Presiden Jokowi memakai pakaian ala Senopaten Mataram khas Kasunanan Surakarta.
Ketua komunitas sejarah dan budaya Solo Societeit, Dani Saptoni menerangkan, pakaian yang dikenakan Presiden Jokowi tersebut bersifat kemiliteran.
"Busana itu itu masuk golongan senopaten Mataram, itu biasanya dipakai untuk seorang manggolo yudo atau pemimpin pasukan, jadi sifatnya beraroma militer," ujar Dani, dikutip Jumat (18/8/2023).
Dani menilai, busana yang dipakai Presiden Jokowi menjadi penegasan bahwa dirinya adalah seorang pemimpin bangsa.
Hal ini juga berkaitan dengan pidato Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI sehari sebelumnya.
"Itu saya rasa ada korelasi dengan pidato Pak Jokowi di sidang MPR kemarin. Kita menggarisbawahi kata ‘Saya Presiden Indonesia’ dengan seorang pemimpin, itu salah satu simbolnya," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, busana tersebut juga menjadi simbol pamit dari Jokowi, sebab masa jabatannya akan berakhir di 2024.
"Beliau seakan menegaskan, dia adalah orang Jawa dan akan kembali ke kultur di mana saya lahir dan dibesarkan. Dalam hal ini Solo, diwakili busananya tadi sebagai simbol berpamitan," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Aditya Andreas