Bayi Tertukar di Bogor akan Diasuh Ortu Kandung Mulai Akhir September

Pantau - Pihak kepolisian mengatakan bahwa masa transisi bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berjalan dengan baik. Selanjutnya, bayi tersebut akan diserahkan kepada orang tua kandung masing-masing pada akhir bulan September ini.

"Alhamdulillah masa transisi tentang kemarin bayi tertukar berjalan dengan baik. Insya Allah kalau menurut jadwal, tanggal 29 bulan ini akan dilaksanakan penyerahan satu sama lain," ujar Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, kepada wartawan, Selasa (19/8/2023).

Lebih lanjut, rencananya penyerahan bayi kepada orang tua kandungnya akan dilakukan di Polres Bogor, namun dimana pun nantinya, kepolisian siap memfasilitasi.

"Saya kembalikan kepada mereka, namun kesepakatan kemarin adalah di polres. Tapi kami siap, kapanpun dimanapun, kami siap memfasilitasi," katanya.

Rio juga menceritakan dalam proses transisi bayi tertukar itu tidak ada kendala. Kedua keluarga sudah saling berkunjung ke rumah oleh satu sama lain.

"Alhamdulillah tidak ada, sudah sering berkunjung satu rumah ke rumah yang lain, alhamdulillah lancar. Ada dari Kanit PPA bersama anggotanya sudah melaksanakan kegiatan pemantauan, mengawal itu dengan baik," jelasnya.

Diketahui, aparat kepolisian menyampaikan hasil tes DNA silang antara dua bayi yang diduga tertukar. Hasilnya pun dinyatakan bahwa kedua bayi tersebut benar-benar tertukar.

"Ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor yang diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar," kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, dalam jumpa pers di Bogor, Jumat (25/8).

Kasus ini mulanya terungkap dari seoang ibu bernama Siti Mauliah alias S di Ciseeng, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, menyebut bahwa bayinya tertukar dengan bayi lain. Hal ini diperkuat dengan hasil tes DNA menunjukkan bahwa bayi yang dilahirkan di RS Sentosa Bogor dan selama satu tahun bersama Siti itu bukan anak kandungnya. Kasus dugaan bayi tertukar ini pun telah ia laporkan ke pihak kepolisian agar dapat membatu untuk kembali dengan anak kandungnya.