
Pantau - Gus Miftah menanggapi pernyataan Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie yang menyebutnya asal bicara dan gagal paham terkait imbauan penggunaan speaker selama bulan Ramadan.
"Dari pada Kemenag baper, mendingan mereka lihat aja pidato saya, ada nggak yang ditujukan ke Kemenag? Enggak kan? Jadi kenapa baper dengan omongan saya?" ujar Gus Miftah kepada wartawan, Senin (11/3/2024).
Gus Miftah menegaskan, ia sama sekali tidak pernah berkata-kata tentang surat edaran Kemenag RI terkait penggunaan speaker. Menurutnya, saran untuk membatasi penggunaan speaker bukan hanya datang dari Kemenag.
"Jadi saya mau betul-betul tegaskan, saya tidak pernah menyebut surat edaran Kemenag RI tentang pengeras suara, karena saran untuk membatasi penggunaan speaker itu bukan hanya dari Menteri Agama," jelas Gus Miftah.
Gus Miftah justru menyarankan agar penggunaan speaker tetap dilakukan demi menyebarkan pesan Ramadan, namun dengan batasan-batasan tertentu. Menurutnya, atmosfer Ramadan seperti yang dirasakan di zaman dulu harus dipulihkan.
"Tapi tentunya, penggunaan speaker harus dibatasi, misalnya hanya sampai jam 22.00 malam untuk pengeras suara luar. Kita perlu mengembalikan semangat Ramadan seperti masa kecil kita dulu, agar atmosfer Ramadan benar-benar terasa," pungkasnya.
Sebelumnya, Kemenag menyoroti ceramah tersebut karena Gus Miftah yang mengkritisi Surat Edaran Menag terkait imbauan penggunaan speaker selama Ramadan.
Kemenag menganggap Gus Miftah gagal memahami isu tersebut karena membandingkan imbauan penggunaan speaker dengan aktivitas dangdutan yang tidak dilarang.
"Kami melihat bahwa Gus Miftah tampak tidak memahami sepenuhnya surat edaran tentang pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan musala. Karena kurangnya pemahaman, apa yang disampaikan juga terkesan asbun dan asal-asalan," tegas Juru Bicara Kemenag, Anna Hasbie.
- Penulis :
- Aditya Andreas