
Pantau - Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mengungkapkan apresiasinya atas pencapaian kinerja Pertamina. Mulai dari tidak adanya kelangkaan suplai BBM di tanah air, rating ESG, hingga menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam Fortune 500.
Menurutnya, hal tersebut tak lepas dari peran besar Nicke Widyawati dan seluruh jajaran Direksi Pertamina dalam memimpin BUMN ini.
“Sungguh luar biasa, kita semuanya bersyukur bahwa harus kita akui Pertamina di bawah kepemimpinan Ibu Nicke,” ucap Sugeng mengutip Pertamina Energia Weekly, Senin (18/3/2024).
Sugeng juga mengapresiasi inovasi dan strategi Pertamina dalam bisnis existing dengan menjaga dan meningkatkan kapasitas produksi hingga mengembangkan energi baru terbarukan.
Ia dan jajaran di Komisi VII DPR RI juga optimistis, Pertamina mampu menghadapi tantangan bisnis dan operasi ke depannya.
“Sebuah korporasi besar semacam Pertamina harus terus menerus adaptif dengan tantangan-tantangan yang ada. Saya yakin, Pertamina sudah memitigasi isu renewable energy dengan baik melalui program-program unggulan. Ini menggembirakan kita semua. Kami berharap Pertamina dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kinerjanya. Saya yakin Pertamina akan bisa terus menghadapi tantangan,” tutur Sugeng.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Komisi VII DPR RI.
Ia berharap dukungan serupa juga diberikan seluruh stakehokder agar aktivitas bisnis operasi Pertamina bisa berjalan dengan optimal, termasuk potensi tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang.
Pada kesempatan itu, Nicke memapar kan tantangan yang dihadapi Pertamina, baik nasional maupun global, antara lain perubahan energy outlook yang signi fikan, dekarbonisasi dan target Net Zero Emission, kondisi geopolitik, dan trilema energi nasional.
Pertamina sendiri telah menyiapkan dual growth strategy untuk menghadapi tantangan tesebut. Pertama, memperkuat bisnis yang sudah berjalan, seperti investasi di sektor hulu untuk mempertahankan produksi guna menjaga ketahanan energi, pengembangan kualitas dan kapasitas kilang, serta memperluas pasar petrochemical.
Kedua, membangun bisnis rendah karbon, seperti mengembangkan green refinery, bisnis biofuel, green hydrogen, Nature Base Solution (NBS) hingga membangun bisnis Carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS).
“Dual growth strategy ini pararel, sama pentingnya antara kebutuhan saat ini dan kebutuhan masa depan,” papar Nicke.
Bukan sekadar strategi, menurut Nicke, Pertamina juga telah menyiapkan investasi sebesar US$9,3 miliar untuk menjaga keberlanjutan bisnis dan US$120 miliar untuk membangun low carbon business.
Nicke juga berharap dukungan penuh jajaran Komisi VII DPR RI terkait aktifitas bisnis operasi Pertamina kedepan.
“Komitmen kami tetap, kita jalan terus, kita investasi, untuk low carbon kita investasi USD 120 miliar. Belum lagi untuk yang kilang existing, kita akan jaga agar tidak ada kelangkaan. Kita jaga itu agar Indonesia tetap tumbuh ekonominya, untuk itu perlu energi yang reliable, murah dan terakses untuk semua masyarakat,” bebernya.
Pada kesempatan tersebut Nicke juga menyampaikan sejumlah pencapaian perusahaan hingga saat ini di antaranya terkait aspek Environtmental, Social & Governance (ESG), dimana Pertamina berada di ranking 1 ESG Rating dengan skor 20,7 (medium risk) untuk kategori subindustri integrated oil & gas company.
“Dengan skor 20,7, kita sudah nyaris masuk ke low risk. Jadi tinggal selangkah lagi dan kami optimis ini bisa masuk ke kategori low risk sehingga nanti Pertamina bisa menjadi perusahaan energi Pertama di dunia yang memiliki low risk ranking untuk ESG,” ujarnya.
Terkait dengan dekarbonisasi, Pertamina juga sukses menurunkan emisi karbon sebesar 34 persen atau setara 8,5 juta ton CO2, terhitung sejak tahun 2010 hingga 2023. Pertamina juga satu-satunya perusahaan di Indonesia yang masuk dalam Fortune Global 500 tahun 2023, dengan menempati peringkat ke 141 dunia.
“Ini merupakan capaian yang sangat kami banggakan dan tentunya ini semua juga berkat arahan dan dukungan dari Komisi VII DPR RI,” pungkas Nicke.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun