
Pantau - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono membeberkan, pembangunan Gedung DPR RI dibangun pada 2025. Saat ini, Kementerian PUPR sedang mendesain Gedung DPR RI.
"Sedang dibicarakan dan didesain oleh teman-teman dari PUPR," kata Bambang di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Bambang menuturkan, OIKN berupaya 3 unsur kenegaraan, yakni eksekutif, yudikatif, dan legislatif, lengkap di IKN.
"Kalau di jadwal kalau tidak salah mulai tahun depan ya, di 2025," ujar Bambang.
"Ya kita lihat nanti. Kan itu semuanya kan kita ingin agar ada kelengkapan dari trias politica di sana, yudikatifnya ada, legislatifnya ada, eksekutifnya ada sehingga memang IKN itu berfungsi sebagai ibu kota yang menyeluruh," sambungnya.
Bambang sebelumnya memaparkan progres pembangunan sejumlah gedung pemerintahan di IKN dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI.
Menurut Bambang, mayoritas proyek pembangunan gedung pemerintahan telah mencapai tahap di atas 50 persen. Data ini diambil dari laporan Kementerian PUPR per 29 Februari 2024.
"Dari data yang kami terima, progres Sekretariat Presiden telah mencapai 65 persen. Kami berharap pada bulan Agustus mendatang, proyek ini dapat mencapai 90 persen atau lebih mendekati penyelesaian," ungkap Bambang.
Meskipun progres pembangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kemensetneg masih di bawah 50 persen, namun target penyelesaian tetap ditetapkan pada akhir tahun ini.
"Berdasarkan progres saat ini, Gedung Kemensetneg telah mencapai sekitar 50 persen. Kami menargetkan penyelesaiannya pada bulan Desember," tambahnya.
Selain gedung pemerintahan, Bambang juga menguraikan progres pembangunan rumah susun untuk ASN, Polri, dan BIN.
"Progres pembangunan rusun untuk Polri dan BIN saat ini sekitar 33 persen. Kami menargetkan penyelesaiannya pada bulan November atau awal Desember 2024," jelasnya.
Berikut adalah progres lengkap pembangunan yang disampaikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam rapat kerja Komisi II:
- Kantor Istana Presiden dan Lapangan Upacara: 58,531 persen.
- Gedung Kantor Presiden: 78,648 persen.
- Gedung Sekretariat Presiden: 65,195 persen.
- Gedung Kemenko I: 50,74 persen.
- Gedung Kemenko II: 24,013 persen.
- Gedung Kemenko III: 54,876 persen.
- Gedung Kemenko IV: 56,441 persen.
- Gedung dan Kawasan Kantor Kemensetneg: 48,772 persen.
- Rumah Tapak Menteri: 82,981 persen.
- Rusun Polri dan BIN: 33,086 persen.
- Rusun ASN I: 34,602 persen.
- Rusun ASN II: 27,393 persen.
- Rusun ASN III: 29,458 persen.
- Rusun ASN IV: 34,24 persen.
- Penulis :
- Khalied Malvino










