Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

35 Ribu Kasus DBD di Indonesia, Jawa Barat Juaranya di 3 Bulan Terakhir

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

35 Ribu Kasus DBD di Indonesia, Jawa Barat Juaranya di 3 Bulan Terakhir
Foto: Ilustrasi kasus Demam Berdarah (DBD). (Freepik)

Pantau - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia menunjukkan angka yang tinggi. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, total 35.556 kasus tercatat di Indonesia sejak awal Januari hingga 18 Maret 2024.

“Pasien meninggal dunia sebanyak 290 kasus,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, dr. Imran Pambudi di Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Ia menyatakan pasien DBD yang meninggal berada di 92 kabupaten atau kota, dari total 350 kabupaten atau kota, yang tersebar di 24 provinsi.

"DBD sudah dilaporkan di 350 kabupaten/kota di 24 provinsi. Kematian terjadi di 92 kabupaten/kota," ujarnya.

Imran mengatakan anomali curah hujan menjadi salah satu faktor peningkatan kasus DBD di Indonesia. Kata dia, saat ini nyamuk Aedes Agepty mudah berkembang biak, karena cuaca Indonesia belakangan terpantau tidak menentu.

"Sekarang hujannya ini aneh. Bisa hujan deras selama beberapa hari, kemudian panas. Ini yang menyebabkan genangan dari hujan tersebut menimbulkan breeding places, sarang nyamuk yang semakin banyak," ungkap Imran.

Menurut Imran, lebih aman jika hujan terus menerus, sehingga airnya dapat tergantikan. Tren hujan yang sedang terjadi saat ini justru membawa risiko terkait dengan DBD.

Diketahui, Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi yang terbanyak penyakit DBD sejumlah 10.426 kasus. Dilanjut, Jawa Timur (Jatim) dengan 3.638 kasus.

Kemenkes mengingatkan masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan mempersiapkan fasilitas layanan kesehatan termasuk obat-obatan, sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit DBD.

Sebelumnya, Kemenkes mencatat terjadi penurunan kasus DBD di tahun 2023 dengan 98.071 kasus, sementara pada 2022 tercatat ada 143.176 kasus.

(Laporan: Jihan Susmita Dewi)

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Muhammad Rodhi