Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Erick Thohir Minta Persingkat Waktu Tempuh Kereta Bandara

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

Erick Thohir Minta Persingkat Waktu Tempuh Kereta Bandara
Foto: Erick Thohir menjajal kereta bandara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1). (Dok. Kementerian BUMN)

Pantau - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar waktu tempuh kereta api bandara dapat dipersingkat, sehingga mampu menjadi pilihan utama transportasi publik.

Saat menjajal kereta Bandara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1), Erick meminta agar waktu tempuh yang mencapai 50 menit ini dapat dipersingkat demi meningkatkan efisiensi layanan.

"Kita sedang berhitung apakah waktu tempuh bisa dipersingkat menjadi 40 menit atau bahkan 35 menit. Konektivitas antara bandara dan pusat kota harus benar-benar terintegrasi, agar layanan ini menjadi pilihan utama masyarakat," ujar Erick.

Dia optimistis rencana ini dapat terealisasi dalam waktu enam bulan ke depan. Ia menilai hal ini bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas transportasi publik yang mendukung efisiensi dan kenyamanan penumpang.

"Saya rasa enam bulan cukup untuk merealisasikan rencana ini. Nanti, enam bulan lagi akan kita evaluasi dan tagih progresnya," katanya.

Baca juga: KA BIAS Jadi Solusi Konektivitas dari Bandara Adi Soemarmo ke Madiun

Erick juga mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan holding BUMN aviasi dan pariwisata, InJourney untuk bersinergi menyediakan moda transportasi yang efektif dan efisien menuju pusat kota Jakarta.

"Tadi ada kesepakatan antara KAI dan InJourney Airports untuk memaksimalkan konektivitas dari terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui kereta bandara. Harapannya, layanan ini bisa melayani 10 juta penumpang per tahun, atau sekitar 20 persen dari total penumpang bandara yang mencapai 56 juta per tahun," kata Erick.

Baca juga: KAI Catat Ketepatan Waktu Keberangkatan Kereta Mencapai 99,5 persen Selama Nataru

Erick menyampaikan, layanan kereta bandara saat ini baru melayani sekitar 1,5juta penumpang per tahun. Dengan peningkatan kapasitas ini, Erick berharap solusi tersebut tidak hanya mempermudah mobilitas penumpang pesawat tetapi juga membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di area sekitar bandara dan jalan tol.

"Peningkatan ini akan berdampak besar. Selain memberikan kenyamanan bagi penumpang, beban trafik di sekitar bandara dan jalan tol yang selama ini sering macet total juga bisa berkurang," pungkasnya.

Penulis :
Tubagus Rachmat