Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Terowongan Silaturahim Difungsikan Kembali saat Trihari Suci, Dukung Akses Ibadah dan Toleransi

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Terowongan Silaturahim Difungsikan Kembali saat Trihari Suci, Dukung Akses Ibadah dan Toleransi
Foto: Pengaktifan kembali Terowongan Silaturahim mudahkan jemaat Gereja Katedral saat Trihari Suci 2025.

Pantau - Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta kembali difungsikan selama perayaan Trihari Suci 2025 untuk mempermudah mobilitas jemaat yang akan melaksanakan misa.

Kepala Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, menyatakan bahwa terowongan tersebut sangat membantu umat yang memarkirkan kendaraannya di area Masjid Istiqlal untuk menuju Gereja Katedral dengan lebih lancar.

"Terowongan Silaturahim itu dapat digunakan khusus untuk umat yang memarkirkan kendaraannya di Masjid Istiqlal dan mencapai ke Katedral. Itu (terowongan) dibuka setiap hari hingga nanti di hari Sabtu".

Menurut Susyana, pengaktifan terowongan ini juga efektif dalam mengurangi kepadatan lalu lintas di kawasan sekitar, terutama pada hari-hari besar keagamaan yang dihadiri banyak jemaat.

Solusi Parkir dan Simbol Toleransi

Sebagian besar jemaat Gereja Katedral yang menggunakan terowongan tersebut memarkir kendaraannya di area Masjid Istiqlal untuk menghindari kemacetan dan keterbatasan lahan parkir di sekitar gereja.

Pengurus Gereja Katedral telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak guna menyediakan kantong parkir tambahan seperti di PT Pos, Lapangan Banteng, Santa Ursula, hingga pihak TNI.

" Kami tidak memiliki kantong parkir, maka seperti biasa juga sahabat-sahabat yang ada di Masjid Istiqlal, kantor pos, kemudian juga lapangan banteng, dan juga jika di luar dari jam sekolah Santa Ursula itu juga menjadi tempat kantong parkir".

Terowongan Silaturahim sendiri diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Desember 2024, dengan panjang 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter.

Pemberian nama Terowongan Silaturahim mencerminkan semangat mempererat hubungan antarumat beragama melalui akses fisik yang mudah dan aman antara dua tempat ibadah besar di Jakarta.

Selain sebagai sarana mobilitas, terowongan ini menjadi simbol persatuan dan keharmonisan, menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan tidak menjadi penghalang untuk saling mendukung dalam pelaksanaan ibadah masing-masing.

Penulis :
Arian Mesa

Terpopuler