Mereka Menjawab Tudingan Ijazah Palsu Jokowi: Dari Kampus, Kuasa Hukum, hingga Kepala Sekolah

Pantau - Isu mengenai dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali mencuat di publik, mendorong berbagai pihak yang terkait langsung memberikan klarifikasi dan pembelaan.

Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) bahkan mendesak Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengungkap status akademik Jokowi secara terbuka.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor UGM Prof Wening Udasmoro menegaskan bahwa Jokowi benar-benar tercatat sebagai mahasiswa dan telah lulus dari Fakultas Kehutanan pada 5 November 1985.

UGM dan Kuasa Hukum Tegaskan Legalitas Ijazah

"Itu sudah kami jelaskan dan Joko Widodo itu lulus pada 5 November 1985, sesuai dengan catatan di dokumen Fakultas Kehutanan", kata Prof Wening.

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, juga memastikan bahwa skripsi asli Jokowi masih tersimpan rapi di kampus.

"Jadi kami katakan bahwa skripsi yang diserahkan ke kami itu adalah skripsi asli. Kalau ijazah aslinya di mana? Ijazah aslinya ada di Pak Jokowi", ujarnya.

Kuasa hukum Presiden Jokowi, Yakup Hasibuan, turut membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa ijazah asli tidak akan ditunjukkan kecuali atas permintaan resmi berdasarkan hukum.

"Kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi, kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan dan sebagainya", tegas Yakup.

Tokoh Masyarakat dan Kepala Sekolah Turut Bicara

Ketua Umum DPP GRIB Jaya, Hercules Rosario de Marshal, juga menyatakan bahwa tudingan terhadap Jokowi tidak masuk akal mengingat Jokowi telah melewati berbagai tahapan jabatan publik — mulai dari wali kota, gubernur, hingga presiden.

Di sisi lain, Kepala SMAN 6 Solo, Munarso, juga angkat bicara terkait gugatan atas ijazah SMA Jokowi.

Ia memastikan bahwa sekolah memiliki dokumen lengkap dan valid sebagai bukti bahwa Jokowi merupakan lulusan resmi dari SMAN 6 Solo.

Dengan berbagai pernyataan dari kampus, kuasa hukum, dan tokoh masyarakat, tudingan terhadap ijazah Presiden Jokowi dinilai tidak berdasar dan telah dibantah dengan bukti-bukti yang kuat.