Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gunung Lewotobi Laki-laki Alami Erupsi Bertubi-tubi, Warga Diminta Waspada Potensi Banjir Lahar

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Gunung Lewotobi Laki-laki Alami Erupsi Bertubi-tubi, Warga Diminta Waspada Potensi Banjir Lahar
Foto: Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi sembilan kali dalam enam jam pengamatan.

Pantau - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami sembilan kali erupsi pada Jumat (18/4/2025) selama periode pengamatan antara pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, melaporkan bahwa gunung saat itu berkabut level 0-II dan asap kawah tidak teramati secara visual.

Kesembilan erupsi tersebut tercatat dengan amplitudo antara 5.9 mm hingga 22.2 mm dan durasi berlangsung antara 47 detik hingga 129 detik.

Selain itu, terjadi sembilan kali gempa hembusan dengan amplitudo 2.9 mm hingga 7.4 mm dan durasi antara 25 detik hingga 112 detik.

Kondisi Cuaca dan Dampaknya

Cuaca di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki selama periode pengamatan dilaporkan mendung dengan arah angin lemah ke utara, timur laut, dan timur.

Suhu udara berkisar antara 24.7 hingga 26.2 derajat Celsius, sementara hujan juga tercatat turun di puncak gunung dan sekitarnya pada malam harinya.

"Alat kami telah merekam adanya getaran banjir", kata Emanuel Rofinus Bere dalam laporan tertulisnya.

Status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada Level III atau Siaga.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat dan pengunjung diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.

Warga juga diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah setempat.

Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Potensi banjir lahar hujan menjadi perhatian utama, khususnya pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung.

Wilayah yang diminta waspada antara lain Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

Warga terdampak hujan abu juga diminta menggunakan masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari dampak abu vulkanik terhadap sistem pernapasan.

Penulis :
Arian Mesa