Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

17 Warga Pamekasan Terserang Kusta, Dinkes Beri Perawatan Intensif dan Sosialisasi Pencegahan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

17 Warga Pamekasan Terserang Kusta, Dinkes Beri Perawatan Intensif dan Sosialisasi Pencegahan
Foto: Jumlah penderita kusta di Pamekasan bertambah, Dinkes siagakan pengobatan dan pengawasan intensif.

Pantau - Sebanyak 17 warga di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dilaporkan terserang penyakit kusta dalam tiga bulan terakhir dan kini tengah menjalani perawatan intensif di bawah pengawasan khusus Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan.

Kepala Dinkes Pamekasan, Saifudin, menyatakan bahwa para penderita saat ini berada dalam pengawasan ketat tim medis dan mendapat pengobatan secara berkala.

"Saat ini, ke 17 warga yang positif terserang kusta tersebut sedang menjalani perawatan intensif dalam pengawasan khusus tim medis Dinkes Pamekasan," ujar Saifudin.

Penyakit Bisa Disembuhkan, Tapi Butuh Pengobatan Dini

Penyakit kusta merupakan infeksi bakteri kronis yang menyerang kulit, saraf tepi, serta saluran pernapasan, dan dapat menular melalui percikan ludah ketika penderita batuk atau bersin.

Meski menular, Saifudin menegaskan bahwa kusta bisa disembuhkan bila ditangani sejak dini.

"Tetapi meski termasuk jenis penyakit menular, kusta merupakan jenis penyakit yang bisa disembuhkan," katanya.

Gejala awal penyakit ini biasanya muncul berupa bercak putih atau kemerahan di kulit tanpa rasa gatal.

Saifudin menyebutkan dua jenis kusta, yaitu kusta basah yang membutuhkan waktu penyembuhan antara 12 hingga 18 bulan, serta kusta kering dengan masa pengobatan enam hingga sembilan bulan.

Pemerintah Sediakan Layanan Gratis, Sebar Kasus di Seluruh Kecamatan

Dinkes Pamekasan telah menyediakan layanan pemeriksaan dan pengobatan rutin secara gratis di fasilitas kesehatan terdekat untuk mendukung proses penyembuhan pasien.

"Oleh karena itu, penderita kami harapkan untuk memanfaatkan secara optimal fasilitas yang disediakan pemerintah ini. Jangan sampai terlambat berobat, karena apabila pengobatan lambat dapat mengakibatkan penderitanya mengalami cacat permanen," kata Saifudin.

Kasus terbaru ini tersebar di seluruh kecamatan di Pamekasan, dengan jumlah terbanyak tercatat di Kecamatan Batumarmar sebanyak enam kasus, dan Kecamatan Pasean sebanyak dua kasus.

Dengan tambahan ini, jumlah penderita kusta di Pamekasan sepanjang tahun 2025 kian meningkat, menambah daftar panjang setelah sebelumnya pada tahun 2024 tercatat 177 kasus positif.

Dinkes Lakukan Pencegahan Aktif di Lapangan

Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Pamekasan menggencarkan sosialisasi tentang kusta di tingkat desa.

Pihak Dinkes juga telah memberikan obat pencegahan kepada keluarga dan tetangga pasien serta melakukan pendampingan secara rutin terhadap pasien dan lingkungan sekitarnya.

Saifudin juga menekankan pentingnya pola hidup sehat sebagai langkah awal pencegahan penyakit ini.

Penulis :
Arian Mesa