
Pantau - Kemacetan yang sempat melumpuhkan aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, akhirnya menemukan titik terang setelah PT Pelindo melakukan evaluasi internal dan mengidentifikasi penyebab utama dari permasalahan tersebut.
Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono, menjelaskan bahwa kemacetan disebabkan oleh operasional Terminal NPCT1 yang melayani pelanggan melebihi kapasitas ideal.
"Berdasarkan hasil investigasi yang cukup detail, disimpulkan bahwa permasalahan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok adalah akibat kecerobohan dan ketidakcermatan NPCT1 dalam melakukan perencanaan operasi," kata Arif.
Arif juga menegaskan bahwa kemacetan ini tidak ada kaitannya dengan pembatasan angkutan saat Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.
Lonjakan Aktivitas dan Langkah Penanganan
Permasalahan dimulai saat tiga kapal bersandar secara bersamaan di NPCT1, menyebabkan kepadatan lapangan atau Yard Occupancy Ratio (YOR) melebihi batas normal.
Peralatan bongkar muat di terminal pun harus bekerja di luar kapasitas, melayani arus keluar masuk truk peti kemas secara berlebihan.
Sementara itu, terminal internasional lainnya seperti JICT, KOJA, MAL, dan Terminal 3 tidak mengalami kendala serupa.
Sebagai langkah cepat, Pelindo bersama otoritas pelabuhan memindahkan sandaran beberapa kapal ke terminal lain untuk mengurai kepadatan.
"Selain itu, kami meningkatkan pengawasan terhadap proses keluar masuk barang untuk memastikan situasi normal terus terjaga," tambah Arif.
Situasi mulai terkendali pada Jumat (18/4) malam dan kembali normal sepenuhnya pada Sabtu (19/4) dini hari.
"Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat kejadian tersebut, dan kami terus melakukan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali."
Langkah selanjutnya adalah membatasi jumlah kapal yang bersandar bersamaan di NPCT1 serta menerapkan sistem pengendalian truk menggunakan Truck Booking System (TBS).
Pelindo juga mendorong penerapan sistem dual move operation yang lebih efisien, karena memungkinkan truk membawa muatan saat datang dan meninggalkan terminal, sehingga mengurangi trafik dan konsumsi bahan bakar.
Sebagai solusi jangka panjang, Pelindo akan membangun jalan akses baru bernama New Priok Eastern Access (NPEA), yang menghubungkan langsung terminal ke jalan tol pelabuhan.
"Jalan ini akan mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan kawasan lainnya, ke Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Arif.
- Penulis :
- Arian Mesa








