
Pantau - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengajak seluruh Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Indonesia untuk berembuk bersama dalam mengoptimalkan peran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dalam mengatasi kemiskinan yang semakin kompleks.
Ajakan ini disampaikan dalam acara Baznas Development Forum yang digelar di Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menyampaikan bahwa gejolak ekonomi global, khususnya di sektor ekspor-impor, berisiko memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang berimbas pada sektor informal seperti UMKM dan pedagang kecil.
Respons Zakat Didorong Jadi Instrumen Ketahanan Sosial Ekonomi
Selain ancaman PHK, Saidah juga menyoroti potensi kenaikan harga pangan dan melebar-nya ketimpangan sosial.
Ia menekankan pentingnya respons kebijakan zakat yang cepat, tepat sasaran, dan berbasis pemberdayaan mustahik.
Respons ini diperlukan tidak hanya untuk mitigasi jangka pendek, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi mustahik dalam jangka panjang.
Ketua Baznas RI Noor Achmad yang hadir secara daring turut mengajak seluruh LAZ untuk memperkuat kepedulian terhadap kondisi mustahik.
Ia menegaskan bahwa gerakan zakat tidak hanya bersifat kemanusiaan, tetapi juga berlandaskan nilai ketuhanan melalui pendekatan antroposentrisme transendental.
Baznas berharap sinergi bersama LAZ dan pemerintah dapat mempercepat pencapaian target pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
- Penulis :
- Balian Godfrey








