
Pantau - Program pemberian rumah subsidi kepada insan pers menuai pro dan kontra di masyarakat, dengan isu utama yang diperdebatkan adalah potensi pengaruh terhadap independensi media.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, serta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, memberikan tanggapan langsung terkait isu tersebut.
Keduanya menegaskan bahwa program rumah subsidi untuk jurnalis merupakan bagian dari program kesejahteraan pemerintah yang tidak dimaksudkan untuk memengaruhi isi pemberitaan.
Isu ini menjadi sorotan karena berada di persimpangan antara kepentingan kesejahteraan wartawan dan potensi konflik kepentingan dalam praktik jurnalistik.
Pemerintah Tegaskan Program Serupa Telah Menyasar Berbagai Kelompok
Diskusi publik mengenai kebijakan ini mencuat setelah dilakukan penyerahan simbolis kunci rumah subsidi kepada sejumlah jurnalis oleh kedua menteri.
Program rumah subsidi ini sebelumnya juga telah menyasar kelompok masyarakat lain seperti buruh, aparatur sipil negara (ASN), dan pekerja sektor informal.
Pemerintah menegaskan bahwa tujuan utama program ini adalah memberikan akses kepemilikan rumah bagi kelompok-kelompok pekerja yang belum memiliki hunian layak, termasuk jurnalis.
- Penulis :
- Balian Godfrey