Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia dan Jepang Perkuat Kemitraan Kesehatan Lewat Pengiriman Ratusan Perawat dan Program Pelatihan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Indonesia dan Jepang Perkuat Kemitraan Kesehatan Lewat Pengiriman Ratusan Perawat dan Program Pelatihan
Foto: Kementerian Kesehatan mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Prefektur Mie, Jepang, di Jakarta (sumber: Kemenkes)

Pantau - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggelar pertemuan dengan Pemerintah Prefektur Mie, Jepang, pada Selasa, 6 Mei 2025, di Jakarta untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang kesehatan, termasuk pengiriman ratusan perawat Indonesia ke Jepang dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.

Fokus Penguatan SDM dan Teknologi Kesehatan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Jepang, khususnya Prefektur Mie, sebagai mitra strategis dalam pengembangan sistem kesehatan Indonesia.

Menurutnya, pengalaman Jepang dalam menghadapi populasi lanjut usia sangat relevan untuk mendukung reformasi sistem kesehatan di Indonesia.

Pertemuan ini juga membahas potensi kolaborasi lain seperti pelatihan dan pemagangan tenaga kesehatan, pengembangan layanan lansia, keperawatan, serta integrasi teknologi kesehatan.

Kemenkes menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam proyek Enhancement of Caregiver Competency yang ditujukan untuk memperkuat kompetensi lulusan Poltekkes di bidang keperawatan geriatri dan perawatan jangka panjang.

Kerja sama lainnya dijalin dengan Sapporo Cardiovascular Centre dalam bentuk program fellowship tahunan untuk dokter spesialis kardiologi intervensi, dengan kuota empat peserta per tahun.

Investasi Strategis dan Peluang Karier Global

Menteri Budi mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Jepang dan berharap kerja sama ini diperluas ke bidang teknologi laboratorium medis, pengembangan fakultas keperawatan, dan kesehatan lingkungan.

Ia juga mendorong pendirian pusat penelitian klinis dan terapan di Indonesia, serta fasilitasi program fellowship medis langsung khususnya untuk intervensi kardiologi dan neurologi.

"Hubungan bilateral Indonesia dan Jepang di bidang kesehatan terus berkembang positif dan progresif"

Kerja sama ini dinilai sebagai investasi strategis untuk mencetak tenaga kesehatan unggul yang dibutuhkan secara nasional dan global.

Salah satu bentuk konkret kolaborasi adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI dan Gubernur Prefektur Mie pada 30 Juli 2024.

MoU tersebut membuka peluang bagi lulusan Poltekkes Kemenkes untuk mengikuti pelatihan dan bekerja di Jepang sebagai caregiver dan perawat tersertifikasi.

Gubernur Prefektur Mie, Ichimi Katsuyuki, menyampaikan komitmennya untuk menerima hingga 300 perawat Indonesia setiap tahun.

" Kami terbuka untuk mendukung berbagai program peningkatan kapasitas SDM kesehatan Indonesia. Kami yakin kerja sama ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara"

Pemerintah Prefektur Mie juga menyediakan anggaran subsidi bagi institusi di Jepang yang menerima perawat Indonesia sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas global tenaga kesehatan.

Penulis :
Arian Mesa