Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia–Chile Perkuat Kemitraan Pertanian, Fokus pada Teknologi Air dan Akses Pasar Global

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Indonesia–Chile Perkuat Kemitraan Pertanian, Fokus pada Teknologi Air dan Akses Pasar Global
Foto: Indonesia dan Chile sepakati kerja sama strategis bidang pertanian dan perdagangan untuk hadapi tantangan global. (Sumber: ANTARA/HO-Humas Kementan)

Pantau - Kementerian Pertanian Republik Indonesia bersama Pemerintah Chile menyepakati penguatan kerja sama strategis di sektor pertanian, dengan fokus pada pertukaran teknologi, peningkatan kapasitas, serta perluasan akses pasar global bagi kedua negara.

Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan bilateral antara Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pertanian Chile Esteban Valenzuela Van Treek pada Senin, 19 Mei 2025 di Jakarta.

"Pengalaman Chile menjadikan mereka negara yang tangguh dalam manajemen sumber daya air, yang sangat relevan bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan perubahan iklim," ujar Amran.

Salah satu fokus utama kerja sama adalah pengembangan teknologi pertanian, khususnya pengelolaan sumber daya air.

Chile memperkenalkan teknologi padi hemat air yang hanya memerlukan 40 persen dari kebutuhan air normal, hasil adaptasi dari pengalaman menghadapi kekeringan ekstrem selama 14 tahun akibat El Nino.

Teknologi ini dinilai potensial untuk mendukung Indonesia mencapai swasembada pangan di tengah krisis iklim global.

Komitmen Ekspor-Impor dan Dukungan Chile terhadap Peran Global Indonesia

Dalam bidang perdagangan, Chile menyampaikan minat mengekspor susu, kentang, dan sapi hidup ke Indonesia.

Menteri Amran menyambut positif usulan tersebut, namun menegaskan bahwa evaluasi terhadap kebutuhan dan produksi dalam negeri tetap menjadi prioritas, terutama untuk kentang.

Indonesia menyatakan keterbukaan terhadap impor susu dari Chile karena kebutuhan nasional yang mencapai 3,8 juta ton per tahun belum sepenuhnya tercukupi oleh produksi domestik.

Chile juga menyoroti produktivitas tinggi ternak mereka yang mampu menghasilkan 30 liter susu per ekor per hari sebagai peluang ekspor sapi hidup ke Indonesia.

Di sisi lain, Indonesia mendorong peningkatan ekspor minyak kelapa sawit ke pasar Chile, dan usulan ini disambut positif oleh pemerintah Chile.

"Yang terpenting adalah kolaborasi yang saling menguntungkan antara kedua negara," ujar Menteri Amran.

Pertemuan ini juga memperkuat posisi strategis kedua negara dalam forum internasional.

Chile menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta Kemitraan Trans-Pasifik Komprehensif dan Progresif (CPTPP).

"Ini adalah kunjungan pertama saya ke Indonesia sebagai Menteri Pertanian, dan menjadi sinyal kuat bagi kedua negara untuk membangun kemitraan sejati," ungkap Valenzuela.

Chile, yang telah menandatangani perjanjian perdagangan CEPA dengan Indonesia sejak 2019, juga menunjukkan ketertarikan pada komoditas unggulan lainnya dari Indonesia.

" Kami serius untuk menciptakan bisnis positif dengan Indonesia, bekerja sama sebagai teman, sebagai mitra, dan sebagai anggota Komunitas Global Selatan," pungkas Valenzuela.

Penulis :
Balian Godfrey