
Pantau - Salah satu Industri Kecil Menengah (IKM) binaan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yakni Butimo atau CV Batik Teknologi Indonesia, berhasil menciptakan mesin Computer Numerical Control (CNC) yang digunakan dalam proses produksi batik tulis.
Inovasi ini meningkatkan efisiensi kerja sekaligus menjaga keaslian dan keberlanjutan seni batik tradisional.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menyatakan bahwa pengembangan mesin CNC batik ini merupakan contoh nyata penerapan skema industri 4.0 dalam sektor IKM.
Kemenperin melalui program e-Smart IKM terus mendorong peningkatan literasi digital dan adopsi teknologi modern untuk sektor industri kecil.
Reni menekankan bahwa prinsip industri 4.0 sangat relevan dan bisa diimplementasikan secara bertahap oleh pelaku IKM.
Contoh sederhananya adalah penggunaan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dalam pengelolaan usaha.
Dengan penerapan teknologi tersebut, proses produksi menjadi lebih efisien dari segi waktu, energi, dan sumber daya, sekaligus menghasilkan kualitas serta keragaman produk yang lebih baik.
Batik Digital Transparan, Butimo Bangun Ekosistem IKM dan Akses Pengadaan Pemerintah
Batik Butimo merupakan IKM batik asal Yogyakarta yang didirikan pada 2016 oleh Andi Sudiarso, seorang dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pada tahun 2024, Andi menerima Penghargaan Upakarti kategori Jasa Pengabdian dari Ditjen IKMA Kemenperin atas kontribusinya dalam pengembangan IKM batik.
Mesin CNC batik yang dikembangkan selama 10 tahun oleh Andi akhirnya resmi diluncurkan sebagai solusi modern dalam proses klowong atau pemindahan desain ke kain.
Inovasi ini hadir dari keinginan melestarikan budaya batik sekaligus mendukung regenerasi perajin batik di Indonesia.
Butimo juga menerapkan teknologi digital dalam pelayanannya, memungkinkan konsumen memesan batik dan memantau proses produksinya secara transparan.
Mesin CNC secara otomatis mengeksekusi desain yang diunggah, menciptakan pengalaman belanja baru yang berbasis kepercayaan.
Selain produksi internal, Butimo menjadi mitra strategis bagi ratusan IKM batik lain di Indonesia.
Mereka menyediakan jasa desain, klowong, pelatihan, konsultasi, serta penyewaan dan penjualan mesin batik “Tekno”.
Produk Batik Butimo telah memiliki sertifikat TKDN-IK dengan nilai 40 persen, yang memungkinkan mereka mengakses pasar pengadaan pemerintah.
Reni menegaskan bahwa kontribusi Butimo mencerminkan semangat kolaborasi dan gotong royong dalam pengembangan industri nasional, sejalan dengan visi pemberdayaan sektor IKM.
- Penulis :
- Balian Godfrey