Pantau Flash
HOME  ⁄  Sepakbola

Alexander Isak Akui Penurunan Performa di Liverpool, Janji Akan Bangkit Lewat Pengalaman Pahit di Masa Lalu

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Alexander Isak Akui Penurunan Performa di Liverpool, Janji Akan Bangkit Lewat Pengalaman Pahit di Masa Lalu
Foto: (Sumber: Penyerang Liverpool Alexander Isak merayakan keberhasilannya mencetak gol ke gawang West Ham pada pertandingan Liga Inggris di Stadion London, London, Minggu (30/11/2025) waktu setempat. (premierleague.com).)

Pantau - Alexander Isak mengakui bahwa dirinya belum memahami penyebab utama dari penurunan performanya sejak bergabung dengan Liverpool musim ini.

Meski demikian, Isak tetap menunjukkan sikap optimistis bahwa fase sulit ini hanyalah bagian dari dinamika yang wajar dalam karier seorang pesepak bola profesional.

"Saya sebenarnya tidak punya jawaban pasti untuk itu. Soal tim, jelas semuanya berjalan lambat, tetapi begitulah sepak bola," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa fokusnya saat ini adalah mencari cara untuk bangkit dan membalikkan keadaan.

"Yang terpenting adalah bagaimana membalikkan keadaan. Untuk saya pribadi, ini bukan pertama kalinya mengalami periode sulit. Begitulah karier sepak bola, sesuatu yang harus diperjuangkan untuk dilewati," ia mengungkapkan.

Rekor Transfer Mahal Tak Langsung Berbuah Manis

Isak didatangkan oleh Liverpool dari Newcastle United sebagai bagian dari proyek peremajaan skuad setelah klub menjuarai Liga Inggris.

Transfer tersebut memecahkan rekor dengan nilai 125 juta pound sterling, menjadikan Isak sebagai pembelian termahal dalam sejarah sepak bola Inggris.

Datang dengan reputasi mencetak 44 gol dalam dua musim bersama Newcastle sejak 2023, ekspektasi terhadap Isak begitu tinggi.

Namun, awal kariernya di Anfield tidak berjalan sesuai harapan karena masalah kebugaran.

Ketidaksiapan itu dipengaruhi oleh hubungan yang memburuk dengan Newcastle, termasuk penolakan Isak untuk mengikuti sesi latihan pramusim.

Hingga kini, ia baru mencetak satu gol dari 14 penampilan bersama Liverpool dan tersingkir dari starting XI dalam dua pertandingan terakhir, kalah bersaing dengan Hugo Ekitike.

Secara tim, Liverpool juga belum stabil dan hanya menempati posisi ketujuh klasemen sementara setelah menjalani 16 pertandingan.

Belajar dari Masa Sulit di Borussia Dortmund

Isak menegaskan bahwa ini bukan kali pertama ia mengalami kesulitan di klub besar.

Ia mengingat kembali masa sulit saat bergabung dengan Borussia Dortmund pada tahun 2017.

Saat itu, ia datang sebagai pemain termahal dari Allsvenskan dan sempat digadang-gadang sebagai penerus Zlatan Ibrahimovic, namun gagal menembus tim utama.

Kariernya mulai bangkit ketika dipinjamkan ke Willem II di Belanda, lalu mencapai performa terbaik saat memperkuat Real Sociedad.

Performa gemilang di Spanyol membuat Newcastle berani membelinya dengan harga 63 juta pound sterling pada 2022.

Berkaca pada pengalaman tersebut, Isak meyakini bahwa fase sulit di Liverpool akan segera ia lewati.

"Tentu saja saya percaya diri. Pengalaman mengajarkan untuk tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Mencari keseimbangan itulah yang sekarang semakin saya kuasai," ujarnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti