
Pantau - Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, memperingatkan bahwa Jalur Gaza masih berada dalam kondisi krisis kelaparan meskipun terdapat sedikit perbaikan sejak dimulainya gencatan senjata pada Oktober.
Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui platform X pada hari Jumat, Lazzarini menekankan bahwa kondisi kemanusiaan di Gaza tetap sangat rapuh dan belum menunjukkan pemulihan berarti.
Ia mengungkapkan bahwa jutaan warga sipil masih mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan dasar karena akses bantuan yang terbatas dan terganggunya distribusi logistik di lapangan.
Ancaman Krisis Masih Membayangi
Menurut Lazzarini, laporan terbaru dari Klasifikasi Tahapan Ketahanan Pangan Terpadu (Integrated Food Security Phase Classification/IPC) menunjukkan bahwa kemajuan yang dicapai dalam beberapa bulan terakhir sangat rentan untuk kembali memburuk.
"Laporan terbaru IPC menegaskan betapa rapuhnya kemajuan sejak gencatan senjata dimulai pada Oktober. Meskipun Gubernuran Gaza tidak lagi diklasifikasikan dalam kondisi kelaparan, sebanyak 1,6 juta orang masih menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang tinggi," tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa mayoritas keluarga di Gaza masih terpaksa mengurangi porsi dan frekuensi makan karena keterbatasan pasokan pangan yang masuk.
Lazzarini menambahkan bahwa krisis kemanusiaan ini tidak akan berakhir jika bantuan tidak dapat masuk dalam skala besar dan para pekerja kemanusiaan masih menghadapi hambatan di lapangan.
Distribusi Bantuan Tertahan, Akar Masalah Belum Terselesaikan
Menurutnya, hambatan utama dalam respons kemanusiaan di Gaza saat ini adalah pembatasan akses, kondisi keamanan yang tidak stabil, serta keterlambatan dalam proses perizinan.
Ia mengungkapkan bahwa UNRWA telah menyiapkan bantuan pangan untuk 1,1 juta orang serta persediaan tepung untuk seluruh penduduk Gaza, namun distribusi bantuan tersebut masih menunggu izin masuk dari pihak berwenang.
Lazzarini menegaskan bahwa situasi di Gaza tidak boleh dianggap sebagai kemajuan berkelanjutan karena akar penyebab krisis pangan belum terselesaikan secara menyeluruh.
Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun gencatan senjata telah membawa sedikit perbaikan, situasi pangan di Gaza masih berada dalam status krisis akut dan membutuhkan perhatian serta aksi nyata dari komunitas internasional.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti







