Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

ASEAN Sepakat Jaga Sentralitas dan Dukung Keanggotaan Tetap Timor Leste

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

ASEAN Sepakat Jaga Sentralitas dan Dukung Keanggotaan Tetap Timor Leste
Foto: Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT Ke-46 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia (sumber: Sekretariat Presiden)

Pantau - Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyatakan bahwa para pemimpin ASEAN telah sepakat untuk menjaga sentralitas ASEAN sebagai fondasi utama dalam menghadapi dinamika regional dan global.

Kesepakatan ini dicapai dalam Sidang Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, dengan tema “Membangun Komunitas ASEAN”.

Para pemimpin ASEAN menegaskan bahwa ASEAN harus tetap menjadi wadah yang dinamis dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan global, tanpa mengabaikan kepentingan negara-negara anggotanya.

Sidang pleno membahas posisi ASEAN saat ini, cara memandang dinamika geopolitik, serta langkah-langkah strategis untuk menghadapinya.

Kohesivitas dan kekompakan antaranggota ASEAN dianggap penting agar kawasan ini mampu menjadi kekuatan regional yang diperhitungkan dan memberi manfaat nyata bagi rakyatnya.

Dengan populasi mencapai 660 juta penduduk, ASEAN memiliki potensi besar, terutama dari sisi ekonomi yang ditopang oleh keberagaman komoditas yang dapat diperdagangkan lintas negara anggota.

Sugiono menyampaikan bahwa kekuatan ekonomi ASEAN dari segi totalitas lebih besar dibanding beberapa kawasan lain di dunia.

Keanggotaan Timor Leste dan Papua Nugini Dibahas

Isu penting lainnya yang mengemuka adalah proses keanggotaan tetap Timor Leste di ASEAN.

Timor Leste telah mengajukan permohonan menjadi anggota sejak tahun 2004, dan secara politik telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN untuk diterima sebagai anggota tetap.

Diharapkan proses keanggotaan ini tuntas pada KTT ASEAN ke-47 di Filipina mendatang.

Presiden RI, Prabowo Subianto, juga menyampaikan pentingnya mempertimbangkan keanggotaan Papua Nugini yang telah mengajukan diri sejak 2018.

Dalam sesi Retreat Pemimpin ASEAN, isu Myanmar dan langkah penyelesaian konflik di negara tersebut juga menjadi topik pembahasan.

Para pemimpin ASEAN turut membahas tantangan dari perubahan situasi global dan dinamika geoekonomi dunia saat ini.

KTT ASEAN ke-46 juga diisi dengan berbagai agenda seperti pertemuan kepala negara dengan perwakilan parlemen, pertemuan “ASEAN Youth”, dan pertemuan komunitas bisnis.

Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Laos, Sanexay Siphandone, serta Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong.

Dalam kedua pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya peningkatan kerja sama, khususnya di sektor ekonomi.

Sugiono menegaskan bahwa hasil sidang pleno KTT ASEAN harus direalisasikan secara konkret.

Untuk pertemuan KTT ASEAN dengan Dewan Kerja Sama Negara-negara Teluk (GCC) dan ASEAN-GCC-China yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa, Sugiono berharap agar pertemuan tersebut tidak sekadar seremonial.

Ia menambahkan, “Diharapkan, kerja sama antar kawasan dapat meningkatkan perekonomian dan intensitas kerja sama masing-masing kawasan.”

Penulis :
Arian Mesa
Editor :
Tria Dianti