HOME  ⁄  Nasional

Gandum hingga Bawang Putih Jadi Fokus Riset, Kementan dan Kemendiktisaintek Bersinergi

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Gandum hingga Bawang Putih Jadi Fokus Riset, Kementan dan Kemendiktisaintek Bersinergi
Foto: Pemerintah genjot riset empat komoditas, targetkan swasembada dan kurangi impor(Sumber: ANTARA/Harianto)

Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) bersinergi dalam riset strategis untuk meningkatkan produksi empat komoditas pangan utama, yaitu jagung, kedelai, bawang putih, dan gandum.

Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk mewujudkan swasembada pangan nasional secara bertahap dan berkelanjutan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa fokus riset diarahkan pada komoditas yang sulit tumbuh di Indonesia, seperti gandum, yang selama ini sangat tergantung pada impor.

Selain gandum, pemerintah juga berfokus meningkatkan produksi kedelai dan bawang putih, dengan menggandeng perguruan tinggi yang memiliki keahlian di bidang pertanian dan teknologi benih.

Target yang ingin dicapai adalah peningkatan produktivitas komoditas agar melampaui standar nasional, contohnya kedelai yang saat ini rata-rata produksinya sebesar 4,39 ton per hektare.

Libatkan 54 Perguruan Tinggi, Riset Dijalankan dari Hulu ke Hilir dalam Sistem Komando

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menjelaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya mencakup riset, tetapi juga pengembangan dan aplikasi langsung di lapangan.

Riset terhadap komoditas bawang putih dan gandum sendiri telah dimulai sejak tahun 1990-an, namun kini diperkuat dengan pendekatan lintas sektor dan dukungan anggaran yang lebih besar.

Presiden Prabowo Subianto juga telah menetapkan target pengurangan impor keempat komoditas ini sebagai bagian dari strategi nasional untuk mencapai swasembada pangan.

Selain itu, pemerintah turut merancang pengembangan 12 komoditas perkebunan seperti kelapa, kelapa sawit, dan tebu, dengan pendekatan serupa berbasis riset dan hilirisasi.

Pendekatan riset yang dijalankan tidak hanya fokus pada sisi produksi, tetapi juga pada hilirisasi hasil panen menjadi produk bernilai tambah yang siap dikomersialisasikan.

Riset dilakukan melalui konsorsium yang melibatkan akademisi, peneliti kementerian, dan pelaku industri.

Untuk komoditas seperti bawang putih, bahkan telah dibentuk kelompok riset yang terdiri dari peneliti kampus, Kementan, dan pihak industri, yang bekerja dari hulu ke hilir dalam satu sistem komando terpadu.

Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Brian Yuliarto menyebut alokasi anggaran riset untuk empat komoditas tersebut berkisar antara Rp20 miliar hingga Rp40 miliar.

Sebanyak 54 perguruan tinggi dengan Fakultas Pertanian di seluruh Indonesia akan dilibatkan secara aktif dalam riset ini.

Brian menegaskan bahwa konsorsium riset akan mencakup seluruh aspek mulai dari hulu hingga hilir, termasuk proses standardisasi dan komersialisasi hasil riset.

Penulis :
Balian Godfrey