
Pantau - PT Phapros Tbk, anggota Holding BUMN Farmasi, menegaskan fokusnya dalam menjalankan lima strategi utama guna mendorong pertumbuhan penjualan dan kinerja berkelanjutan pada tahun 2025.
Direktur Utama Phapros, Ida Rahmi Kurniasih, menyatakan, "Kami fokus dalam mengimplementasikan lima grand strategy ini untuk mewujudkan kinerja berkelanjutan".
Strategi pertama adalah memperkuat keuangan berkelanjutan melalui restrukturisasi utang perbankan dan efisiensi di seluruh aspek operasional.
Strategi kedua mencakup peningkatan kepuasan pelanggan melalui penguatan komersialisasi dan distribusi produk.
Strategi ketiga berfokus pada pengembangan bisnis dan portofolio produk dengan penguatan litbang (research and development), kemitraan strategis, serta perluasan pasar ekspor.
Strategi keempat adalah transformasi sistem dan proses bisnis, termasuk digitalisasi di semua lini dan penguatan rantai pasok dari hulu ke hilir.
Strategi kelima menekankan optimalisasi budaya dan sumber daya manusia melalui transformasi SDM dan pengembangan talenta.
Phapros juga menargetkan peningkatan pangsa pasar dan penguatan smart supply chain, sekaligus memperkuat portofolio melalui inovasi produk baru.
Antimo dan Paket OAT Jadi Unggulan, Pasar Ekspor Phapros Tumbuh 153 Persen
Pada 2025, Phapros akan menjalankan program transformasi pemasaran untuk seluruh produknya dengan fokus pada penguatan pasar over the counter (OTC) lewat promosi masif dan pemanfaatan media digital.
Dukungan terhadap program pemerintah baik secara nasional maupun regional tetap menjadi prioritas, termasuk untuk produk obat beresep (ethical) di rumah sakit pemerintah dan swasta.
Salah satu portofolio unggulan adalah Antimo Group, yang dinyatakan sebagai produk paling dicari pada semester II 2024 dengan tingkat loyalitas 14 persen dari responden.
Phapros juga meluncurkan inovasi Paket OAT (obat antituberkulosis) Kategori 1 Dosis Harian dalam bentuk kaplet salut selaput guna meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan TBC.
Inovasi ini merupakan kontribusi nyata terhadap program pemerintah dalam pengendalian TBC, mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India.
Untuk memperluas pendapatan, Phapros menjalankan strategi ekspansi pasar ke luar negeri.
Negara tujuan ekspor antara lain Timor Leste, Kamboja, Filipina, dan Peru dengan produk mencakup Antimo Group, kelompok terapi TB, multivitamin dan mineral, serta produk injeksi.
Pendapatan ekspor Phapros meningkat signifikan sebesar 153 persen pada akhir 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Phapros juga menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan melalui efisiensi sumber daya alam, konservasi energi, dan pengembangan sosial masyarakat.
Komitmen ini dibuktikan dengan perolehan penghargaan PROPER Hijau ke-9 pada Anugerah PROPER 2025.
- Penulis :
- Balian Godfrey