Pantau - Kepolisian Resor (Polres) Cianjur, Jawa Barat, menjaring 11 orang pelajar dalam razia jam malam yang dilakukan di sejumlah pusat keramaian dan kafe di wilayah Cianjur.
Pelajar Dibina, Orang Tua Diminta Menjemput
Razia dilakukan karena adanya Surat Edaran dari Gubernur Jawa Barat yang memberlakukan jam malam bagi pelajar se-Jabar.
Kapolres Cianjur, AKBP Rohman Yonky Dilatha, menyatakan bahwa razia dilakukan setiap malam dan ditingkatkan intensitasnya.
Sasaran razia adalah pelajar yang masih berkeliaran di tempat umum, pinggir jalan, dan nongkrong di kafe setelah pukul 21.00 WIB.
Pelajar yang terjaring langsung dibawa ke Polres Cianjur untuk dibina dan didata.
Mereka dipulangkan setelah dijemput oleh orang tua, tokoh masyarakat setempat, dan bhabinkamtibmas.
Kapolres berharap razia ini dapat menekan angka kenakalan remaja dan tindak kriminal yang melibatkan pelajar.
Ia menyebutkan bahwa sistem pembinaan pelajar dengan penempatan di barak militer telah berhasil diterapkan di wilayah Garut.
Kebijakan Gubernur Jabar dinilai memberikan dasar hukum yang lebih kuat untuk menerapkan razia secara tegas.
Kasat Samapta Polres Cianjur, AKP Yudistira Nugraha, mengatakan razia dilakukan setiap malam mulai pukul 21.00 WIB hingga selesai.
Razia menyasar aksi premanisme dan aktivitas pelajar di luar rumah pada malam hari.
Lokasi razia mencakup pusat kota Cianjur dan sejumlah kafe yang biasa dijadikan tempat nongkrong anak muda dan pelajar.
Dari hasil razia, 11 pelajar terjaring dan diketahui hanya berkumpul di pinggir jalan, tanpa keterlibatan dengan minuman keras, obat terlarang, atau senjata tajam.
Para pelajar tersebut diberi pembinaan dan pendataan, lalu dipulangkan setelah dijemput.
Kegiatan razia ini akan terus digelar secara rutin untuk mencegah pelajar berkeliaran di malam hari.
- Penulis :
- Balian Godfrey
