
Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalin kolaborasi strategis dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) guna memperkuat daya saing industri kecil dan menengah (IKM) kriya agar mampu memperluas pasar ekspor di tengah persaingan global.
Industri kriya Indonesia dikenal memiliki keunikan dan daya saing tinggi karena didukung oleh keberagaman budaya dari berbagai daerah.
"Setiap daerah memiliki nilai hidup, sejarah, tradisi dan nilai kepercayaan yang tersalurkan dalam berbagai produk kerajinan, dengan teknik produksi turun-temurun sehingga menghasilkan produk dengan identitas dan karakteristik yang khas,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita.
Produk Etnik dan Otentik Indonesia Kian Dilirik Pasar Global
Menurut Reni, keunggulan budaya tersebut menjadi modal utama IKM kriya nasional dalam menembus pasar global.
"Pasar global lebih sering tertarik pada produk kerajinan yang etnik, otentik dan berkualitas dengan prinsip keberlanjutan (sustainable), yang mudah ditemui pada produk kerajinan Indonesia," ujarnya.
Untuk memperkuat strategi ekspor, Kemenperin bersama Dekranas rutin mengadakan bimbingan teknis, pendampingan, dan webinar.
Pada 22 Mei 2025, Direktorat Jenderal IKMA bersama Dekranas menyelenggarakan webinar bertajuk "Inovasi dan Strategi Pengembangan Produk Kerajinan Berbasis Potensi Lokal Untuk Pasar Global".
Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT Dekranas ke-45 dan menghadirkan pelaku IKM kriya binaan Ditjen IKMA yang telah sukses menembus pasar ekspor.
Tiga IKM Binaan Tunjukkan Potensi Ekspor yang Kuat
CV Palem Craft, salah satu narasumber, merupakan IKM dekorasi rumah berbasis anyaman yang sukses mengekspor produk senilai Rp346 juta ke Belanda pada April lalu.
"Ini menambah panjang daftar pasar ekspor CV Palem Craft, yang sebelumnya telah mengirim produknya ke berbagai negara," ujar Reni.
CV Sweda Gembira dikenal sebagai produsen piala untuk ajang MotoGP, Superbike, dan Piala Presiden.
Sebanyak 90 persen produk Sweda diekspor ke Amerika Serikat untuk aksesoris komunitas hiphop dan lowrider.
Sementara itu, CV Maharani mengembangkan produk dekorasi dari batu alam dan anyaman, dengan pasar ekspor yang mencakup Jerman, Rusia, Belanda, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
"Kerajinan Indonesia terkenal berkualitas tinggi, artistik, sustainable, dan sarat akan kreativitas serta kisah di balik pembuatannya hingga disukai oleh konsumen global," kata Reni menambahkan.
Keberhasilan para IKM ini turut berkontribusi pada capaian ekspor kerajinan Indonesia yang mencapai 106,6 juta dolar AS per Februari 2025.
Negara tujuan utama ekspor kerajinan Indonesia meliputi China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan negara-negara Eropa.
- Penulis :
- Balian Godfrey