Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ariston Tjendra: Rupiah Berpeluang Menguat, Dolar AS Tertekan oleh Data Ekonomi dan Isu Fiskal

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Ariston Tjendra: Rupiah Berpeluang Menguat, Dolar AS Tertekan oleh Data Ekonomi dan Isu Fiskal
Foto: Nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS di tengah tekanan ekonomi Amerika(Sumber: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar/aa.).

Pantau - Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa nilai tukar rupiah berpotensi menguat akibat tekanan yang dihadapi ekonomi Amerika Serikat (AS).

Penguatan rupiah didorong oleh data ekonomi AS yang menunjukkan hasil beragam.

Data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) untuk April tercatat sebesar 7,39 juta, melebihi ekspektasi pasar sebesar 7,2 juta.

Namun, data pesanan pabrik (factory orders) mengalami penurunan signifikan menjadi -3,7 persen, jauh di bawah perkiraan 3,4 persen.

“Data ekonomi AS yang dirilis semalam muncul beragam. Data pesanan pabrik mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan data jumlah lowongan pekerjaan AS dirilis lebih bagus dari proyeksi, menunjukkan penambahan jumlah lowongan di tengah kemerosotan ekonomi AS akibat kenaikan tarif impor,” ujar Ariston.

Menurutnya, kombinasi data tersebut menunjukkan ekonomi AS masih dalam tekanan dan belum sepenuhnya pulih, sehingga berpotensi melemahkan dolar AS.

Ia juga menambahkan bahwa isu fiskal seperti membengkaknya defisit dan rencana kenaikan utang negara ikut memperburuk sentimen terhadap mata uang AS.

“Rupiah bisa menguat atau paling tidak masih konsolidasi di sekitar Rp16.200–Rp16.300 hari ini terhadap dolar AS,” kata Ariston.

Pada pembukaan perdagangan Rabu pagi di Jakarta, nilai tukar rupiah tercatat menguat 9 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.309.

Penulis :
Balian Godfrey