Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Doa Lintas Iman di Gunung Kuda, Harapan Tak Padam untuk Korban Longsor yang Hilang

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Doa Lintas Iman di Gunung Kuda, Harapan Tak Padam untuk Korban Longsor yang Hilang
Foto: Doa lintas iman digelar di lokasi longsor Gunung Kuda sebagai bentuk dukungan dan harapan bagi korban yang belum ditemukan(Sumber: ANTARA/Fathnur Rohman.).

Pantau - Doa lintas iman digelar di lokasi tambang Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat, sebagai bentuk dukungan spiritual dan harapan bagi korban yang masih hilang akibat longsor.

Acara ini berlangsung di salah satu posko pencarian pada Rabu pagi, 4 Juni 2025, dan dihadiri berbagai unsur masyarakat meski cuaca panas mulai terasa.

Enam pemuka agama dari Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu hadir dan duduk bersama di atas tikar tanpa pembatas atau urutan hierarki.

Mereka bergiliran memimpin doa, yang diikuti dalam diam oleh keluarga korban, petugas SAR gabungan, relawan, serta warga sekitar.

Doa Penuh Haru di Tengah Penantian dan Masa Tanggap Darurat

Suasana doa berlangsung khidmat dan penuh beban emosional.

Sejumlah warga tampak menunduk dalam haru, dan beberapa menyeka air mata ketika doa-doa dilantunkan.

Keluarga korban menganggap doa ini sebagai bentuk belasungkawa sekaligus penguat, sebagai tanda bahwa para korban belum dilupakan.

Euis Nurhayati, salah satu keluarga korban, mengungkapkan bahwa suaminya, Dedi Setiadi, belum ditemukan hingga hari ini.

Dedi adalah seorang kuli muat yang telah bekerja di tambang Gunung Kuda selama 17 tahun.

Ia diketahui sedang berada di area kerja saat longsor terjadi dan tertimbun bersama alat berat serta beberapa rekan kerjanya.

Masa pencarian dan evakuasi ditetapkan selama tujuh hari sesuai keputusan tanggap darurat dari SK Bupati, namun keluarga korban berharap waktu pencarian tidak dibatasi selama jasad belum ditemukan.

Penulis :
Balian Godfrey