
Pantau - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, menyatakan bahwa aktivitas pertambangan nikel yang berdekatan dengan kawasan konservasi laut dan destinasi super prioritas nasional Raja Ampat harus dikaji ulang secara serius.
Chusnunia menyoroti keberadaan tambang nikel di wilayah yang dikenal memiliki kekayaan terumbu karang dan potensi pariwisata bawah laut yang luar biasa.
Menurutnya, kawasan tersebut merupakan aset nasional yang mengandalkan keindahan alam sebagai daya tarik utama, sehingga aktivitas tambang di sekitarnya menimbulkan kekhawatiran.
Ia menambahkan bahwa jalur logistik dari lokasi tambang menuju fasilitas smelter kerap melintasi atau berada dekat dengan perairan yang sangat sensitif secara ekologis.
Ancaman terhadap Ekosistem Laut dan Terumbu Karang
Chusnunia mengingatkan bahwa aktivitas logistik tambang berpotensi menimbulkan kerusakan langsung terhadap ekosistem laut, terutama terumbu karang yang menjadi pusat biodiversitas laut dunia.
Ia menyatakan bahwa keberadaan jalur logistik tersebut bisa menjadi ancaman nyata terhadap kelestarian terumbu karang yang sangat vital bagi pariwisata dan ekologi laut.
Oleh karena itu, ia meminta agar jalur logistik tambang ditinjau ulang dengan mempertimbangkan risiko ekologis yang ditimbulkan.
Seruan Evaluasi Menyeluruh
Chusnunia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pengelolaan sumber daya alam dan perlindungan kawasan konservasi laut.
Ia menyerukan agar seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun pelaku industri, segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan tambang yang berada di radius sensitif secara ekologi.
Langkah tersebut dianggap penting untuk memastikan pembangunan ekonomi tidak mengorbankan keberlanjutan lingkungan yang menjadi kekuatan utama pariwisata Indonesia.
- Penulis :
- Balian Godfrey