
Pantau - Sejumlah peristiwa ekonomi yang terjadi pada Kamis, 6 Juni 2025, dinilai masih relevan untuk disimak. Dari penghentian tambang nikel di Raja Ampat hingga penguatan nilai tukar rupiah, berikut lima sorotan penting.
1. Tambang Nikel PT GAG di Raja Ampat Dihentikan Sementara
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menghentikan sementara operasi tambang nikel PT GAG Nikel yang beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Langkah ini diambil hingga proses verifikasi lapangan dari Kementerian ESDM selesai dilakukan.
Perusahaan hanya dapat kembali beroperasi setelah hasil verifikasi dinyatakan memenuhi ketentuan.
2. Pemerintah Pusat Minta Lingkungan Raja Ampat Dijaga
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyerukan pentingnya menjaga kelestarian alam Raja Ampat dari ancaman kerusakan akibat aktivitas pertambangan.
Pernyataan ini disampaikan dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Kuta, Bali.
Sebagai tindak lanjut, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana telah memanggil Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu untuk membahas hal tersebut.
3. Giring Ganesha Jabat Komisaris GMFI
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) resmi mengumumkan perubahan susunan pengurus melalui RUPSLB.
Giring Ganesha ditetapkan sebagai salah satu komisaris perusahaan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama GMFI Andi Fahrurrozi dalam konferensi pers daring.
4. Stimulus Ekonomi Perlu Dibarengi Belanja Pemerintah
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian menilai bahwa stimulus ekonomi perlu disertai dengan peningkatan belanja pemerintah, khususnya pada paruh kedua 2025.
Ia menekankan bahwa dukungan fiskal sangat dibutuhkan di tengah perlambatan ekonomi global untuk menjaga momentum pertumbuhan nasional.
5. Rupiah Menguat karena Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed
Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menyatakan bahwa penguatan rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh harapan penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve.
Presiden AS Donald Trump kembali mendesak Ketua The Fed Jerome Powell untuk segera menurunkan suku bunga acuan.
Desakan ini muncul menyusul data ketenagakerjaan AS yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi pasar.
- Penulis :
- Balian Godfrey