Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PTDI Jual Enam Helikopter AW189 ke Kemhan, Disaksikan Langsung Presiden Prabowo

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

PTDI Jual Enam Helikopter AW189 ke Kemhan, Disaksikan Langsung Presiden Prabowo
Foto: Penandatanganan 27 dokumen nota kesepahaman (MoU) kerja sama senilai Rp33 triliun termasuk oleh Dirut PTDI Gita Amperiawan, pada hari pertama Indo Defence Expo & Forum, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta (sumber: PTDI)

Pantau - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) resmi menyepakati kontrak penjualan enam unit helikopter angkut berat AW189 kepada Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan (Kemhan), dalam acara Indo Defence 2024 Expo & Forum yang berlangsung di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto serta Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Gita menyatakan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya memperkuat postur pertahanan udara nasional melalui pengadaan alutsista yang modern dan adaptif.

"Langkah ini merupakan upaya kolektif dalam memperkuat postur pertahanan udara nasional melalui pengadaan alutsista yang andal, modern, dan adaptif terhadap berbagai misi. Helikopter AW189 akan hadir sebagai solusi heavy-lift multi-mission yang siap memperkuat daya jangkau dan mobilitas udara TNI," ujar Gita.

Perkuat Kapabilitas PTDI dan Kemandirian Industri Pertahanan

Gita menambahkan bahwa kontrak ini tidak hanya tentang pengadaan alutsista, tetapi juga peluang besar bagi PTDI untuk memperluas kapabilitas di bidang helikopter.

Peluang tersebut meliputi peningkatan kapasitas teknis, pemeliharaan, serta pengembangan industri pendukung yang akan memperkaya capability list PTDI.

"PTDI siap menjawab setiap kebutuhan armada udara nasional. Dengan pengalaman rekayasa dan manufaktur yang, serta jaringan kemitraan global, kami hadir untuk mendukung kemandirian pertahanan Indonesia. Pengadaan heli ini akan mendorong akselerasi transformasi PTDI dalam memperkuat rantai pasok nasional dan menjadikan industri dirgantara Indonesia semakin mandiri dan berdaya saing," lanjutnya.

Gita juga menegaskan pentingnya peran SDM muda dalam transformasi perusahaan.

"Kami sedang menyiapkan panggung lahirnya kembali para Habibie masa depan. Anak-anak muda ini bukan hanya mewarisi semangat, tapi juga membawa energi baru yang akan menjadikan PTDI sebagai kekuatan industri global yang membanggakan," kata Gita.

Dengan pengalaman lebih dari empat dekade, PTDI menjadi satu-satunya industri pesawat terbang di Asia Tenggara, dan kontrak ini dinilai sebagai batu loncatan penting untuk memperkuat posisi Indonesia di industri strategis global.

"Dan pembuktian bahwa bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk berdiri sejajar dengan kekuatan industri global. Indo Defence 2024 menjadi ajang penting bagi PTDI untuk menunjukkan bahwa industri dirgantara nasional memiliki kesiapan, keunggulan, dan visi jangka panjang," ujarnya.

Pamerkan Inovasi Produk Strategis di Indo Defence 2024

Pada Indo Defence 2024, PTDI juga fokus mendorong komersialisasi produk-produk unggulan, mulai dari pesawat hingga sistem persenjataan.

PTDI memamerkan berbagai kemampuan strategis seperti pengembangan special mission platform pada pesawat CN235-220, helikopter Bell 412 untuk operasi Anti-Submarine Warfare (ASW), produksi Folding Fin Aerial Rocket (FFAR) dan Wrap Around Fin Aerial Rocket (WAFAR), pesawat NC212i dan N219, serta pengembangan produk Unmanned Aerial Vehicle (UAV).

Selain itu, PTDI juga menampilkan hasil kolaborasi dengan industri dalam negeri dan mitra global sebagai bagian dari penguatan ekosistem pertahanan nasional.

Penulis :
Arian Mesa