
Pantau - Wakapolres Lingga, Kompol Andi Sutrisno, kembali menunjukkan kedekatan dan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan menghadiri pemakaman warga di TPU Bhabul Khairat, Kelurahan Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.
Ia datang untuk membantu proses pemakaman Almarhum Syarifah Halimah binti Said Umar setelah menerima informasi dari Bripka Hendri.
Dengan jarak sekitar 5 kilometer dari Mapolres ke TPU, Andi menempuh perjalanan itu dan turut membantu menurunkan jenazah ke liang lahat.
Mengenakan seragam dinas lengkap dan kopiah putih sebagai tanda duka, Andi lebih dulu meminta izin dari keluarga almarhum agar kehadirannya tidak disalahartikan.
Kegiatan seperti ini telah menjadi rutinitas sejak ia menjabat sebagai Wakapolres Lingga pada pertengahan 2024, melalui program "Sambang Duka", sebuah inisiatif pendekatan humanis Polres Lingga.
"Ini murni panggilan hati saya, bukan untuk pencitraan. Tapi, berangkat dari hati saya terdalam," tegas Andi.
Ia merasa lega setiap kali dapat membantu proses pemakaman dan mengaku ada rasa kehilangan jika tidak bisa hadir.
Jejak Karier dan Julukan “Andi Mayat” dari Jurnalis Batam
Kompol Andi bukan orang baru dalam urusan jenazah.
Ia pernah bertugas di bagian identifikasi (Inafis) sejak tahun 1994, menghadapi berbagai kasus penemuan mayat akibat pembunuhan, kecelakaan, maupun kejadian kriminal lainnya.
Dari pengalamannya itu, ia dijuluki “Andi Mayat” oleh para jurnalis senior di Batam karena perannya yang dominan dalam identifikasi forensik jenazah.
"Karena seringnya saya menangani kasus penemuan mayat, coba tanya sama wartawan senior di Batam ini, kenal tidak sama Andi Mayat," ujarnya sambil berseloroh.
Ia pernah bertugas di Polresta Barelang dari 1994 hingga 2007 dan kembali pada 2007–2011, serta sempat menjabat di Humas Polda Kepri.
Kini, pendekatannya yang humanis dan bersahaja diterima baik oleh warga, termasuk para petugas gali kubur yang sudah akrab dengannya.
Warga dan Bhabinkamtibmas pun aktif memberinya informasi bila ada warga yang meninggal.
Andi juga mendapatkan dukungan penuh dari sang istri yang juga anggota polisi.
Bagi masyarakat, kehadiran pejabat kepolisian di pemakaman merupakan sebuah kehormatan yang jarang terjadi.
Kapolres Lingga AKBP Pahala Martua Nababan menyatakan bahwa program sambang duka merupakan bentuk nyata solidaritas dan kepedulian Polri.
“Kehadiran kami adalah bentuk nyata solidaritas dan kepedulian. Ini bukan sekadar tugas, tapi panggilan hati,” ungkapnya.
Motto Polri “Kami ada untuk melindungi, kami hadir untuk mengayomi, kami siap untuk melayani” dijalankan secara nyata oleh Andi.
Dalam sisa masa tugasnya, Andi berharap dapat terus menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
Ia meyakini bahwa siapa pun bisa menjadi “polisi” dalam kehidupan sosial—yakni dengan mengajak kepada kebaikan dan mencegah kejahatan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Ricky Setiawan