Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pelaksanaan ibadah haji 1446 H/2025 M mengalami kemajuan signifikan dari sisi layanan dan kenyamanan jemaah.
Peningkatan terlihat dari ketersediaan konsumsi yang melimpah, operasional bus shalawat di Makkah selama 24 jam, serta proses pemulangan jemaah yang berjalan tertib.
“Alhamdulillah, jemaah kita tahun ini bisa pulang dengan senyum. Ibadah haji mereka berjalan baik, tertib, dan jauh lebih nyaman,” ungkapnya.
Seluruh jemaah Indonesia telah menunaikan rukun haji, termasuk jemaah yang sakit berat yang telah dibadalkan.
Jumlah jemaah wafat dan sakit dilaporkan menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya, termasuk tahun 2023.
Layanan Haji Meningkat, Evaluasi Sistem Tetap Dilakukan
Di Makkah, layanan antar jemput menggunakan bus shalawat ke Masjidil Haram beroperasi tanpa henti.
Di Madinah, hotel yang dikontrak sangat dekat dengan Masjid Nabawi, memudahkan jemaah dalam menjalankan ibadah arbain.
“Jemaah sendiri menyebut makanannya melimpah dan hotelnya nyaman. Akses ibadah juga semakin mudah,” kata Nasaruddin.
Meski demikian, terdapat beberapa catatan teknis seperti perbedaan data antara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan syarikah, serta ketidaksesuaian kapasitas tenda dan distribusi konsumsi di sejumlah hotel.
“Tahun ini sistem multi syarikah punya dampak positif dan tantangan. Evaluasi akan kita lakukan agar ke depan lebih terintegrasi,” jelasnya.
Terkait diplomasi haji, Menag menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan dan menyampaikan hal tersebut secara langsung.
“Insyaallah Pak Presiden akan berkunjung dan menyampaikan langsung. Saya tidak dalam kapasitas menyampaikan itu sekarang,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa indikator pelaksanaan haji tahun ini menunjukkan arah yang lebih baik.
“Kita bersyukur, karena tahun ini penyelenggaraan haji berjalan lebih baik, dan yang paling penting: jemaah kita pulang dengan senyum,” tutup Menag.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey
