
Pantau - Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa pemahaman mendalam tentang DNA telah menjadi pendorong utama revolusi di dunia medis modern, membuka era baru dalam sistem pengobatan yang lebih presisi dan berbasis data biologis.
DNA Jadi Dasar Terobosan Medis Modern
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa penemuan struktur heliks ganda DNA oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun 1952 merupakan titik balik dalam dunia kedokteran, sebanding dengan penemuan partikel terkecil dalam ilmu fisika.
"Dulu, mengembangkan terapi berbasis otot bisa memakan waktu 10 hingga 30 tahun. Sekarang, berkat simulasi DNA, solusi bisa ditemukan hanya dalam waktu 22 bulan," ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya semangat belajar, keterbukaan terhadap perubahan, dan penggunaan sains sebagai fondasi dalam penyusunan kebijakan kesehatan.
Pemahaman terhadap DNA telah mendorong kemajuan signifikan dalam bidang simulasi biologis, rekayasa molekuler, dan pengembangan terapi-terapi baru.
Industri Kesehatan Masuki Era Bioteknologi Berbasis DNA
Budi menyampaikan bahwa bioteknologi kini membentuk industri medis baru dengan memanfaatkan teknologi seperti monoclonal antibody, protein inducers, teknologi GLP-1 untuk pengendalian berat badan, dan PCSK9 untuk penanganan kolesterol tinggi.
Semua inovasi ini, menurutnya, tidak akan mungkin tanpa dasar pemahaman yang kuat terhadap struktur dan fungsi DNA.
"Industri kesehatan kini mengalami pergeseran besar, seperti yang dulu terjadi di bidang teknologi. Ini bukan sekadar perbaikan layanan, tapi perubahan paradigma. Kita sedang membangun sistem pengobatan baru yang lebih presisi, personal, dan berbasis data biologis," jelas Menkes.
Revolusi DNA tidak hanya berdampak pada manusia, tetapi juga menjangkau sektor kesehatan hewan, tumbuhan, hingga ekosistem secara luas.
"Ilmu kehidupan sekarang berkembang dengan sangat cepat. Pemahaman tentang komponen terkecil ini membuka peluang besar untuk memahami dan mengintervensi kehidupan secara menyeluruh," tambahnya.
Sebagai lulusan fisika, Menkes Budi melihat paralel antara revolusi di bidang teknologi dengan revolusi biomedis saat ini, membandingkan peran DNA dalam kesehatan dengan peran transistor dalam era digital.
"Penemuan terhadap komponen terkecil --baik di fisika maupun biologi-- selalu membangkitkan potensi baru bagi umat manusia. Jadi tetap sehat, tetap belajar, dan tetap berharap," tutupnya.
- Penulis :
- Balian Godfrey