HOME  ⁄  Nasional

Menteri Karding Sebut Kualitas Pekerja Migran Indonesia Lebih Baik dari Vietnam, Jepang Pertimbangkan Tambah Kuota

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Menteri Karding Sebut Kualitas Pekerja Migran Indonesia Lebih Baik dari Vietnam, Jepang Pertimbangkan Tambah Kuota
Foto: Suasana pelepasan 306 PMI sebagai cargiver dan nurse melalui Skema Penempatan Pemerintah ke Jepang (IJ-EPA) di Depok, Jawa Barat (sumber: ANTARA/Kuntum Riswan)

Pantau - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Abdul Kadir Karding, menyatakan bahwa kualitas PMI lebih unggul dibandingkan pekerja migran asal Vietnam dalam acara pelepasan 306 PMI ke Jepang melalui Skema Penempatan IJ-EPA di Depok, Jawa Barat, Selasa (17/6).

Pernyataan Menaker dalam Pelepasan PMI ke Jepang

Dalam pertemuan dengan Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Ueda Hajime, Menteri Abdul Kadir Karding menegaskan bahwa pekerja migran Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan negara lain, termasuk Vietnam.

"InsyaAllah dibandingkan dengan Vietnam, Indonesia jadi lebih baik. Dan saya jamin akan saya kirim bekerja-bekerja dengan keterampilan terbaik, penguasaan bahasa yang baik, dan yang paling penting, etika profesionalisme dan pelayanan yang terbaik," ungkapnya.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara resmi pelepasan 306 PMI yang akan diberangkatkan sebagai caregiver dan perawat ke Jepang melalui Skema Penempatan Pemerintah Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJ-EPA).

Skema IJ-EPA diketahui memiliki kuota hingga 350 pekerja per tahun dan saat ini hanya terbuka untuk bidang caregiver dan keperawatan.

Menteri Karding juga menyebut bahwa minat PMI untuk bekerja di Jepang terus meningkat, tercermin dari jumlah pendaftar pada penempatan tahun 2025 yang hampir mencapai 500 orang.

Pemerintah tengah berupaya meningkatkan kuota penempatan melalui pembenahan tata kelola dan persiapan PMI dengan kemampuan dan kualifikasi terbaik.

Respons Positif dari Pemerintah Jepang

Menanggapi pernyataan tersebut, Ueda Hajime menyambut baik keinginan Indonesia untuk menambah kuota penempatan PMI ke Jepang.

Ia menyatakan bahwa jika kinerja PMI terus menunjukkan hasil positif, maka pembahasan terkait penambahan kuota dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Jepang sendiri saat ini tengah menghadapi tantangan penuaan populasi, meskipun sekitar 3 juta bayi lahir setiap tahunnya.

"Artinya, ada banyak peluang bagi semakin banyak pekerja Indonesia untuk datang ke Jepang, bekerja, memperoleh keterampilan, dan mudah-mudahan kembali ke Indonesia untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan keberhasilan Indonesia sebagai masyarakat dan sebagai ekonomi," ungkap Ueda.

Ia juga menyampaikan bahwa hampir 4 juta warga negara Indonesia telah datang ke Jepang untuk belajar dan bekerja.

Pertukaran tenaga kerja dan pelajar disebutnya sebagai fondasi penguatan hubungan bilateral antara Jepang dan Indonesia.

"Saya berharap bahwa semua kandidat akan kontribusi pada masa depan kedua negara sebagai jembatan antara Jepang dan Indonesia," ia menambahkan.

Penulis :
Leon Weldrick