![[HOAKS] Klaim MUI Dukung Serangan Israel ke Iran adalah Editan, Kumparan dan MUI Tak Pernah Terbitkan Pernyataan Tersebut](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fpantau.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com%2Fimages%2F20250621-1423-screenshot_22.jpg&w=2048&q=75)
Pantau - Sebuah unggahan di Facebook yang mencatut logo media daring Kumparan menyebarkan informasi palsu dengan narasi bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung serangan Israel ke Iran dan menyebut kelompok Syiah sebagai "kafir yang halal dimusnahkan".
Unggahan tersebut menampilkan tangkapan layar seolah berasal dari pemberitaan Kumparan, dengan isi narasi: "MUI Dukung Serangan Israel ke Iran: Syiah Bukan Islam, Syiah Adalah Kafir Yang Halal Dimusnahkan Hahahaha. Ada ada saja..mui."
Faktanya, tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan dan tidak sesuai dengan unggahan resmi yang pernah dipublikasikan oleh Kumparan.
Klarifikasi Isi dan Sumber Asli
Artikel asli dari Kumparan yang dirujuk sebenarnya berjudul “MUI Kutuk Israel Serang Warga Palestina Hendak Salat Idul Adha di Masjid Al Aqsa”, yang tayang pada 17 Juni 2024.
Dalam artikel tersebut, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, mengecam keras tindakan Israel terhadap warga Palestina.
MUI bahkan menyerukan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menghentikan agresi Israel dan meminta Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi berat atas tindakan Israel terhadap Iran.
Tidak ada satu pun pernyataan dari MUI dalam artikel tersebut—maupun di kanal resmi lainnya—yang menyebut dukungan terhadap Israel, apalagi menyebut kelompok tertentu sebagai kafir yang halal dimusnahkan.
Kesimpulan: Hoaks dan Manipulasi Digital
Klaim yang beredar di media sosial tersebut adalah hoaks dan merupakan manipulasi digital atas konten berita asli.
Tangkapan layar yang disebarluaskan telah diedit dan disisipi narasi provokatif yang tidak memiliki dasar kebenaran.
Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi melalui sumber resmi sebelum membagikannya dan tidak mudah terprovokasi oleh konten yang belum terbukti kebenarannya.
- Penulis :
- Balian Godfrey