Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan Kembali Langgar Gencatan Senjata

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan Kembali Langgar Gencatan Senjata
Foto: Arsip - Sejumlah warga memeriksa puing-puing sebuah bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel sehari sebelumnya di kota selatan Tayr Debba, Lebanon, Jumat 7/11/2025 (sumber: Xinhua/Ali Hashisho)

Pantau - Israel kembali melancarkan serangan udara di wilayah Lebanon selatan, meskipun kesepakatan gencatan senjata antara kedua negara telah berlaku sejak 27 November 2024.

Pesawat tempur Israel dilaporkan menargetkan sejumlah lokasi di Lebanon selatan, termasuk kota Izze, Romin, Jbaa, wilayah Zefta, dan Gunung Safi.

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa beberapa rumah di kota Jbaa mengalami kerusakan akibat serangan tersebut.

Hingga saat ini, pemerintah Lebanon belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kemungkinan adanya korban jiwa.

Serangan Targetkan Infrastruktur Hizbullah

Pada Selasa pagi, militer Israel mengumumkan bahwa pihaknya menyerang kompleks infrastruktur milik kelompok Hizbullah.

"Serangan menargetkan kompleks yang digunakan oleh Pasukan Radwan Hizbullah untuk kegiatan pelatihan dan kursus," ungkap militer Israel dalam pernyataannya.

Israel mengklaim bahwa kegiatan yang dilakukan di kompleks tersebut melanggar kesepahaman yang telah disepakati antara kedua negara.

Menurut Israel, pelatihan-pelatihan itu dianggap sebagai ancaman langsung terhadap keamanan wilayahnya.

Gencatan Senjata Dilanggar, Ketegangan Meningkat

Gencatan senjata yang berlaku sejak 27 November 2024 disepakati setelah pertempuran antara Hizbullah dan Israel pecah pada Oktober 2023 dan memuncak menjadi konflik skala penuh pada September 2024.

Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai 17.000 lainnya.

Sesuai kesepakatan gencatan senjata, tentara Israel dijadwalkan menarik diri sepenuhnya dari wilayah Lebanon selatan pada Januari 2025.

Namun, hingga kini, hanya sebagian pasukan yang ditarik, sementara Israel masih mempertahankan lima pos perbatasan di wilayah tersebut.

Sumber berita ini berasal dari Anadolu, diterjemahkan oleh Yoanita Hastryka Djohan dan diedit oleh Arie Novarina.

Pihak Lebanon menekankan bahwa serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara dan menunjukkan bahwa kesepakatan gencatan senjata belum sepenuhnya dihormati oleh Israel.

Penulis :
Leon Weldrick