billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Shanghai International Film Festival 2025 Soroti Kebangkitan Perfilman Mandarin Lewat Film-Film Baru dan Kolaborasi Asia

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Shanghai International Film Festival 2025 Soroti Kebangkitan Perfilman Mandarin Lewat Film-Film Baru dan Kolaborasi Asia
Foto: Shanghai International Film Festival 2025 Soroti Kebangkitan Perfilman Mandarin Lewat Film-Film Baru dan Kolaborasi Asia(Sumber: PRNewsfoto/SIFF)

Pantau - Shanghai International Film Festival (SIFF) ke-27 tengah berlangsung dan menjadi panggung strategis bagi perfilman berbahasa Mandarin untuk memperkuat posisinya di kancah global melalui karya-karya unggulan, sineas muda berbakat, dan forum kolaborasi regional.

Film Kompetisi hingga Box Office Warnai Program SIFF

Festival ini menampilkan lima kategori utama, dengan fokus kuat pada produksi Mandarin sebagai bagian dari kekuatan budaya Tiongkok yang terus tumbuh.

Dalam Kategori Kompetisi Utama, sejumlah film seperti "ONE WACKY SUMMER" karya Cao Baoping, "MY FATHER'S SON" karya Qiu Sheng, dan "WILD NIGHTS, TAMED BEASTS" karya Wang Tong, menjadi sorotan.

Sementara itu, Kategori Pendatang Baru Asia menyajikan film dari sineas muda seperti "AS THE WATER FLOWS" karya Bian Zhuo, "ODDS BEATER" karya Cheng Liang, "SEVEN DAYS" karya Qiu Yujie, "THE LAST SUMMER" karya Shi Renfei, dan "WATER CAN GO ANYWHERE" karya Fang Liang.

"AS THE WATER FLOWS" mengangkat isu hubungan orang tua dan anak serta konflik lintasgenerasi, yang menurut aktor Li Zhenping, "sangat relevan dengan setiap keluarga."

Ia menambahkan bahwa setiap audiens mungkin menafsirkan film ini secara berbeda, namun satu hal yang sama: "harapan akan keluarga yang bahagia dan berkembang."

"ODDS BEATER" menggali tema tekanan ujian masuk perguruan tinggi (gaokao) dalam narasi yang dinilai mendalam dan menyentuh banyak kalangan muda.

Untuk kategori Film-Film Tiongkok Terlaris, sembilan film diputar, antara lain "DONGJI RESCUE", "STRANGE TALES OF LIAOZHAI: LANRUO TEMPLE", "A COOL FISH 2", "THE LYCHEE ROAD", hingga "ASSASSIN IN RED 2" dan "I KNOW WHO YOU ARE".

"DONGJI RESCUE" karya Guan Hu menjadi unggulan dengan penggunaan teknologi IMAX dalam menggambarkan misi penyelamatan dramatis di Perang Dunia II.

Produser Liang Jing mengungkapkan bahwa film ini menjadi ajang eksplorasi visual dan akting, di mana salah satu aktrisnya, Ni Ni, dilatih khusus dalam binaraga untuk mendalami peran.

Forum Kolaborasi Antarnegara dan Masa Depan Sinema Asia

Selain pemutaran film, SIFF juga menjadi tuan rumah forum industri seperti "Hong Kong New Power Projects Showcase" untuk mendorong kolaborasi dan inovasi lintas batas.

Forum lain bertajuk "New Opportunities for Southeast Asian and Chinese-Language Cinema" mempertemukan produser dan distributor dari Hong Kong dan Tiongkok, membuka peluang integrasi produksi film kawasan.

Mak Sing Hei menyebut SIFF sebagai “platform penting untuk pertukaran budaya dan pengembangan bakat serta karya perfilman Hong Kong.”

Festival ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi karya, tetapi juga momentum penting untuk membentuk masa depan sinema berbahasa Mandarin sebagai kekuatan budaya dan ekonomi baru di Asia.

Penulis :
Balian Godfrey