HOME  ⁄  Nasional

Kemendes PDT Dorong Desa Jadi Pelopor Usaha Pengelolaan Limbah Anorganik dan B3

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemendes PDT Dorong Desa Jadi Pelopor Usaha Pengelolaan Limbah Anorganik dan B3
Foto: Kemendes PDT Dorong Desa Jadi Pelopor Usaha Pengelolaan Limbah Anorganik dan B3(Sumber: ANTARA/Tri Meilani Ameliya)

Pantau - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mendorong desa-desa di seluruh Indonesia untuk membangun kemitraan lintas sektor dalam pengelolaan limbah sebagai peluang usaha dan sumber penghasilan baru yang berkelanjutan.

"Kami mendorong adanya kemitraan lintas sektoral, yaitu dengan desa, pelaku usaha pengelolaan limbah, CSR, dan pemerintah", ujar Kepala Subbagian Umum Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal Jakarta - Kemendes PDT, Zainuddin, dalam Webinar Lentera Volume 16.

Webinar ini mengangkat tema "Penanganan Sampah Anorganik serta Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun Menjadi Cuan bagi BUMDes dan Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Desa".

Desa Didorong Jadi Agen Perubahan dan Pelaku Usaha Limbah

Zainuddin menekankan pentingnya penguatan kapasitas desa melalui pelatihan teknis dan pendampingan, agar pengelolaan limbah anorganik maupun limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Ia menyatakan bahwa limbah tidak seharusnya dipandang sebagai beban, melainkan sebagai potensi usaha yang menguntungkan dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi desa.

"Desa sebagai ujung tonggak ekonomi memiliki peran penting, tidak hanya sebagai entitas usaha, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu mengedukasi, memfasilitasi pengumpulan sampah anorganik atau B3, dan bermitra dengan industri pengelolaan limbah", tegas Zainuddin.

Menurutnya, desa harus menjadi pelopor dalam pemanfaatan sampah sebagai potensi usaha baru melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau kelembagaan ekonomi masyarakat desa.

Penyelenggaraan webinar ini juga menjadi bagian dari upaya edukatif untuk meningkatkan kesadaran elemen desa dalam mengelola limbah secara baik dan bertanggung jawab.

“Tema ini sangat relevan karena menyentuh dua tantangan besar yang dihadapi banyak desa, yaitu persoalan lingkungan akibat akumulasi sampah, khususnya sampah B3 yang berbahaya jika tidak dikelola dengan baik, serta kebutuhan penguatan ekonomi desa", tutup Zainuddin.

Penulis :
Aditya Yohan