
Pantau - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mewujudkan desa bersih dan bebas sampah di seluruh Indonesia.
Kolaborasi Dua Kementerian Dorong Desa Bebas Sampah
Mendes PDT Yandri Susanto dan Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa desa merupakan akar terwujudnya Indonesia bersih karena sebagian besar wilayah tanah air berada di desa sehingga literasi warga terkait pengelolaan sampah harus diperkuat.
"Ia mengungkapkan, "Saya kira hal yang sangat penting adalah literasi agar para kepala desa paham. Kalau mereka paham, maka ini juga membuat mereka terpacu, mereka termotivasi. Kita tingkatkan literisinya.""
Kedua kementerian bersepakat untuk turun langsung ke desa guna menyerukan kepada masyarakat agar menjaga kelestarian alam dengan memastikan lingkungan tetap bersih.
Selain penguatan literasi, Kemendes dan KLH juga akan memberikan pendampingan melalui tenaga pendamping desa serta penyuluh yang berinteraksi langsung dengan warga.
Kedua kementerian optimistis bahwa semakin banyak pihak terlibat maka semakin cepat pula desa bebas sampah dapat terwujud.
Hanif Faisol Nurofiq menegaskan komitmen KLH terhadap program tersebut dan mengatakan, "Kami akan memberikan dukungan sepenuhnya. Terkait penanganan sampah akan menjadi hal yang serius, program itu biar dikawal kami kita bersama-sama. Kita kolaborasi melalui penyuluh desa kita. Nanti kita buat penyegaran, kita elaborasi agar semua jelas dan bisa dipahami," ungkapnya.
Program Nasional dan Implementasi di Desa
Kolaborasi kedua kementerian ini merupakan respons atas meningkatnya volume sampah di wilayah perdesaan yang membutuhkan penanganan lebih sistematis dan melibatkan masyarakat secara langsung.
Pemerintah menargetkan terbentuknya model pengelolaan lingkungan yang inklusif, partisipatif, serta ramah ekonomi warga desa dalam jangka panjang.
Salah satu implementasi program ini ialah kegiatan Bebersih Desa Nasional dalam rangka Peringatan Hari Desa Nasional 2026 yang akan digelar di Boyolali pada 13 Januari 2026.
Kegiatan tersebut bakal dilaksanakan serentak oleh desa di seluruh Indonesia dan dilanjutkan dengan gerakan masif agar dampaknya lebih besar bagi lingkungan.
- Penulis :
- Leon Weldrick







