
Pantau - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan dukungannya terhadap usulan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengenai deklarasi Piagam Masa Depan Bersama yang menolak dominasi satu negara atas negara lain di forum internasional.
Fadli mengungkapkan hal tersebut dalam Dialog Peradaban Global yang digelar di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing, pada Jumat (11/7/2025), yang juga dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri.
"Saya kira kita perlu mengambil peran yang penting di tengah globalisasi dan dunia yang semakin tidak menentu, terutama ketika banyak konflik dan bahkan perang maupun tindakan yang tidak menguntungkan bagi negara-negara berkembang karena ada upaya untuk meneguhkan hegemoni dari negara-negara kuat", ungkapnya.
Usulan Piagam Masa Depan Bersama pertama kali disampaikan oleh Megawati pada Kamis (10/7) dalam forum tersebut sebagai bentuk seruan untuk membangun dunia berdasarkan penghormatan antarbangsa dan penolakan terhadap segala bentuk eksploitasi serta hegemoni.
Piagam ini juga dimaksudkan untuk mendorong tanggung jawab kolektif dalam menjaga perdamaian global dan keadilan antarnegara.
Nilai-Nilai Universal dalam Piagam
Deklarasi yang diusulkan Megawati dinilai Fadli Zon sebagai pelengkap dari gagasan Global Civilization Initiative yang telah diusung oleh Presiden China Xi Jinping pada 15 Maret 2023.
Piagam Masa Depan Bersama memuat lima nilai universal utama, yaitu:
Penghormatan terhadap keberagaman budaya dan dorongan untuk dialog antarbangsa.
Penegakan martabat dan kebebasan manusia, termasuk kebebasan beragama dan berekspresi.
Pembangunan peradaban yang menyeimbangkan aspek material dan spiritual dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Tanggung jawab kolektif dalam menjaga bumi dan perdamaian dunia.
Penolakan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan dan segala bentuk kekerasan.
Fadli menilai bahwa nilai-nilai tersebut sejalan dengan kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan non-blok.
"Saya kira kita termasuk yang selalu berdiri sebagai kekuatan non-blok. Kita tentu ingin mempunyai hubungan yang baik dengan semua, seperti yang selalu disampaikan, satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit", ujarnya.
Ia juga menyatakan bahwa gagasan Megawati ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam menjalin hubungan internasional yang adil dan damai.
"Kita berharap sebenarnya dunia kita ini seharusnya menjadi satu dunia yang bisa kita 'share' bersama untuk berkembang bersama, yang bisa untuk kemaslahatan atau kesejahteraan bersama", katanya.
Forum Internasional Dihadiri 144 Negara
Dialog Peradaban Global yang mengusung tema Menjaga Keberagaman Peradaban Manusia demi Perdamaian dan Pembangunan Dunia ini diselenggarakan oleh Komite Sentral Partai Komunis China (PKC).
Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 600 perwakilan dari 144 negara, termasuk tokoh-tokoh kebudayaan dan pemimpin dunia.
Forum ini menjadi ajang penting untuk mendorong kolaborasi antarbangsa dalam menjawab tantangan global seperti konflik, perubahan iklim, dan ketimpangan pembangunan.
- Penulis :
- Shila Glorya








