
Pantau - Presiden Prabowo Subianto mencatat sejarah sebagai Presiden Republik Indonesia pertama yang menjadi tamu kehormatan dalam upacara peringatan Hari Nasional Prancis atau Bastille Day yang digelar di Paris, Prancis, pada Senin, 14 Juli 2025.
Kehormatan Internasional bagi Indonesia
Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi mengundang Presiden Prabowo untuk hadir dalam perayaan nasional yang sarat nilai sejarah tersebut.
Undangan ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara mitra strategis yang mendapat kehormatan langka dalam sejarah panjang Bastille Day, yang pertama kali diselenggarakan secara resmi pada tahun 1880.
"Ini merupakan bentuk kehormatan yang sangat tinggi bagi Indonesia dan menjadi simbol penting dalam hubungan bilateral kedua negara," ungkap pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI.
Sebagai tamu kehormatan, Presiden Prabowo mendapat tempat di podium utama bersama Presiden Macron dan tokoh penting negara tuan rumah.
Indonesia juga turut menyertakan partisipasi militer simbolis melalui kontingen gabungan bernama "Patriot Indonesia II".
Kontingen ini berjumlah sekitar 500 personel dari TNI, Polri, serta para taruna dari akademi TNI dan Polri.
Lagu kebangsaan "Indonesia Raya" turut dikumandangkan di Champs-Élysées, menandai kehadiran Indonesia secara resmi dalam upacara tersebut.
Barisan kontingen Indonesia, yang dipimpin oleh Letkol Inf Bistok Simarmata, mendapat kehormatan menempati barisan paling depan dalam parade militer.
Kehadiran Presiden Prabowo juga didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Putra Presiden Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo (Didiet), turut hadir dalam rombongan delegasi Indonesia.
Momentum 75 Tahun Hubungan Diplomatik
Partisipasi Presiden Prabowo dalam Bastille Day 2025 bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Prancis dan Indonesia.
Kehadiran ini diharapkan membawa warna baru dalam kerja sama strategis kedua negara, khususnya di bidang pertahanan, perdagangan, serta pertukaran budaya.
"Ini adalah bentuk diplomasi pertahanan yang membuka peluang lebih besar bagi sinergi militer dan industri strategis kedua negara," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan RI.
Tradisi mengundang pemimpin dunia sebagai tamu kehormatan dalam parade Bastille Day dimulai secara simbolik pada akhir abad ke-20.
Beberapa tokoh dunia yang sebelumnya pernah mendapat kehormatan serupa antara lain Presiden Nelson Mandela (1996), Presiden Luiz Inacio Lula da Silva (2005), Presiden Donald Trump (2017), Perdana Menteri Lee Hsien Loong (2018), dan Perdana Menteri Narendra Modi (2023).
Keterlibatan Indonesia dalam Bastille Day kali ini juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya bangsa di panggung internasional, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor penting dalam geopolitik kawasan dan dunia.
- Penulis :
- Shila Glorya