
Pantau - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan kinerja positif dalam angkutan logistik pupuk sepanjang Januari hingga Juni 2025, dengan volume distribusi mencapai 13.230 ton ke berbagai sentra pertanian di Indonesia.
Angka tersebut tumbuh 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 10.890 ton.
Distribusi pupuk oleh KAI tidak hanya berfungsi sebagai aktivitas logistik, tetapi juga menjadi bagian penting dalam menjaga keseimbangan dan ketahanan pangan nasional.
"Layanan angkutan pupuk adalah kontribusi langsung KAI untuk membantu tanah-tanah petani tetap subur. Logistik yang andal berarti pangan yang terjamin," ujar perwakilan KAI.
Efisien, Tepat Waktu, dan Ramah Lingkungan
Kereta api dinilai memiliki keunggulan dalam ketepatan waktu, stabilitas operasional, dan kapasitas angkut yang besar, menjadikannya moda transportasi strategis bagi pemerintah maupun produsen pupuk nasional.
Moda rel juga memungkinkan pengiriman dalam skala besar ke daerah-daerah agrikultur yang sulit dijangkau oleh kendaraan biasa.
"KAI hadir sebagai penggerak ekosistem logistik nasional yang efisien, untuk mendukung swasembada pangan yang lebih tangguh di masa depan," tambahnya.
Tak hanya efisien, angkutan logistik berbasis rel juga dinilai lebih ramah lingkungan karena dapat menekan emisi karbon.
"Kami mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam seluruh layanan, termasuk logistik pupuk. Ini adalah bagian dari transisi menuju praktik agrikultur yang lebih hijau," jelas KAI.
Pertumbuhan volume angkutan pupuk tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan mitra usaha terhadap layanan logistik yang disediakan KAI.
KAI juga terus memperkuat kerja sama dengan perusahaan pupuk nasional dan instansi pemerintah guna menjawab tantangan ketahanan pangan dan krisis iklim secara berkelanjutan.
"Setiap perjalanan angkutan pupuk adalah kontribusi kami untuk tanah yang subur, panen yang terjaga, dan pangan yang cukup bagi negeri," tegas KAI.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf