Pantau - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan evaluasi menyeluruh bersama pihak penyedia makanan setelah adanya temuan ulat, telur lalat, dan jangkrik dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bantul, Hermawan Setiaji, menjelaskan bahwa Pemkab Bantul tidak memiliki kewenangan langsung untuk menegur penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) karena terdapat struktur hierarki tersendiri.
Namun, Pemkab telah mengadakan diskusi dengan pihak-pihak terkait guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
Satgas Percepatan Dibentuk, Standar Keamanan Pangan Diperketat
Evaluasi dilakukan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk komunikasi langsung dengan Badan Gizi Nasional (BGN).
Hasil dari pembahasan tersebut menghasilkan kesepakatan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) percepatan program MBG di Bantul.
Satgas ini dibentuk untuk memberikan respons cepat terhadap kendala dan permasalahan yang muncul selama pelaksanaan program.
Kasus ini mencuat setelah sebuah video beredar di aplikasi WhatsApp yang memperlihatkan serangga dalam makanan MBG di SMP Negeri 2 Sewon, Bantul.
Kepala sekolah, Susi Daryanti, membenarkan kejadian tersebut dan mengaku telah melaporkannya kepada pengelola program.
Langkah evaluasi dan pembentukan Satgas diharapkan dapat meningkatkan pengawasan serta memastikan standar keamanan pangan diterapkan secara ketat.
Pemkab Bantul menegaskan komitmennya agar program MBG tetap berjalan optimal dan tidak kembali menimbulkan persoalan yang merugikan siswa.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
