Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNN Ungkap Ekspansi Kartel Narkoba Amerika Latin ke Bali, Sita 3 Kg Kokain dalam Satu Operasi

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

BNN Ungkap Ekspansi Kartel Narkoba Amerika Latin ke Bali, Sita 3 Kg Kokain dalam Satu Operasi
Foto: Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol. Torik Triyono (tengah) berikan keterangan kepada wartawan di Gedung BNN, Jakarta Timur (sumber: ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)

Pantau - Provinsi Bali kembali menjadi perhatian nasional setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap lima kasus peredaran narkotika dalam satu bulan terakhir, dengan barang bukti mencapai 5,3 kilogram narkotika jenis sabu dan kokain.

Dalam konferensi pers, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pemberantasan BNN Brigjen Pol Torik Triyono menyatakan bahwa Bali masih menjadi wilayah favorit bagi pengedar narkoba, termasuk kartel asal Amerika Latin.

"Provinsi Bali masih menjadi favorit wilayah peredaran berbagai jenis narkotika. Dalam satu bulan terakhir, petugas BNNP Bali dan bea cukai berhasil melakukan pengungkapan kasus sebanyak lima kasus," ungkapnya.

Dari lima kasus tersebut, aparat mengamankan enam tersangka, terdiri dari empat warga negara Indonesia, satu warga negara Brazil, dan satu warga negara Afrika Selatan.

Barang bukti yang disita meliputi 2,3 kilogram sabu dan 3 kilogram kokain.

Brigjen Torik menekankan bahwa penyitaan 3 kilogram kokain dalam satu kali operasi merupakan pencapaian signifikan dan mengindikasikan potensi pasar kokain di Bali yang cukup besar.

"Karena narkotika jenis kokain diedarkan oleh Kartel Amerika Selatan. Seorang kurir yang ditangkap berasal dari Brazil sepenuhnya dikendalikan oleh bosnya yang ada di Amerika Selatan," ia mengungkapkan.

Kartel Sasar Destinasi Wisata

Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom sebelumnya juga telah menyampaikan bahwa kartel narkotika Amerika Latin kini mulai menyasar sentra-sentra pariwisata di Indonesia sebagai target pasar kokain.

"Tajuk ini sebagai bentuk peringatan atau warning seluruh elemen bangsa sekaligus untuk membangkitkan kewaspadaan terhadap ancaman pergerakan kartel Amerika Latin yang terus mengekspansi pasar narkoba di Indonesia," ujarnya.

Selama periode Juni hingga Juli 2025, BNN bersama instansi terkait telah menyita total 561 kilogram narkotika dari 84 kasus, termasuk kasus penyelundupan kokain dari Brazil melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada 13 Juli 2025.

Menurut Marthinus, tren penyelundupan kokain ke Indonesia mengalami peningkatan, dengan metode yang bervariasi, mulai dari pengiriman melalui jasa ekspedisi hingga dibawa langsung oleh kurir asing.

"Berdasarkan intensitas penyelundupan kasus kokain ini mengindikasikan telah terbentuknya jaringan kartel narkoba Amerika Latin yang memproduksi kokain dengan jaringan domestik, dalam rangka memperluas pangsa pasar kokain di Indonesia khususnya di wilayah-wilayah yang menjadi tujuan destinasi wisata," jelas Marthinus.

Ia menilai bahwa ekspansi kartel Amerika Latin ke Indonesia merupakan dampak dari kebijakan tegas Pemerintah Amerika Serikat yang menyatakan kartel tersebut sebagai organisasi teror asing yang harus diperangi.

"Selama ini para kartel narkoba Amerika Latin inilah yang menyelundupkan dan memasukkan kokain ke Amerika Serikat," tegasnya.

Marthinus juga menekankan pentingnya peningkatan sistem pengamanan terhadap perlintasan barang dan orang di Indonesia agar lebih protektif dan adaptif terhadap berbagai modus operandi sindikat narkoba internasional.

Penulis :
Arian Mesa