billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dukung ISNU Jadi Lokomotif Intelektual NU, Cak Imin Tekankan Peran Transformasi Sosial

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Dukung ISNU Jadi Lokomotif Intelektual NU, Cak Imin Tekankan Peran Transformasi Sosial
Foto: Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (kedua kanan) saat menghadiri acara Halaqah dan Musyawarah Kerja Nasional ISNU di Jakarta (sumber: PKB)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyatakan dukungan penuh terhadap Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) agar menjadi lokomotif gerakan intelektual dan transformasi sosial di lingkungan NU.

Cak Imin Dorong Profesionalisme dan Aksi Nyata Sarjana NU

Dukungan ini disampaikan Cak Imin dalam keterangannya di Jakarta pada hari Rabu.

Ia menilai ISNU memiliki peran vital dalam merespons kegelisahan rakyat terhadap berbagai persoalan seperti ketimpangan ekonomi, pengangguran sarjana, dan problematika pendidikan.

Cak Imin menginginkan agar ISNU menjadi organisasi paling profesional di lingkungan NU.

"Profesional bukan karena gelar, melainkan daya kerjanya yang berbasis ilmu, pengalaman, dan kepekaan sosial", ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa para sarjana NU tidak boleh bersikap pasif dalam menghadapi tantangan zaman.

Menurutnya, pendekatan berbasis nilai-nilai NU dan pengalaman lapangan merupakan kekuatan khas ISNU dalam menyelesaikan persoalan sosial secara autentik dan berkelanjutan.

"Kader NU tidak boleh gagal karena sejarah NU adalah sejarah solusi. Kalau bukan kita yang menjawab tantangan ini, siapa lagi?" ia mengungkapkan.

Ketua Umum ISNU Soroti Peran Strategis Sarjana NU

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat ISNU, Kamaruddin Amin, menegaskan pentingnya peran sarjana NU untuk berpihak pada masyarakat akar rumput dan membangun solusi berbasis ilmu pengetahuan.

"Sudah waktunya ISNU tidak hanya jadi forum silaturahmi sarjana, tetapi benar-benar hadir sebagai kekuatan transformatif. Kita punya sumber daya melimpah yang bisa dikapitalisasi untuk perubahan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat", ujarnya.

Ia juga menyatakan bahwa kekayaan intelektual ISNU harus dimanfaatkan sebagai energi penggerak untuk mengurai persoalan rakyat seperti kemiskinan struktural, kesenjangan akses pendidikan, dan marginalisasi kelompok rentan.

"Kami ingin ISNU menjadi organisasi yang tidak hanya berpikir ke atas, tetapi juga berpijak kuat di bawah karena dari sana lah perubahan sejati bermula", tambahnya.

Penulis :
Arian Mesa