Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mendikdasmen: HUT RI Momentum Perkuat Pendidikan Inklusif dan Tanpa Diskriminasi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Mendikdasmen: HUT RI Momentum Perkuat Pendidikan Inklusif dan Tanpa Diskriminasi
Foto: (Sumber: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti saat menyampaikan apresiasi dalam Festival Kolaboratif Harmoni Bintang di Jakarta, Minggu (3/8/2025). ANTARA/Tri Meilani Ameliya/pri.)

Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyatakan bahwa peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia merupakan momen penting untuk memperkuat kolaborasi semua pihak dalam membangun pendidikan inklusif yang bermutu bagi seluruh anak bangsa.

"Pada saat kita akan merayakan HUT Indonesia Ke-80, kita berusaha agar dengan kebersamaan, dengan kerja sama, kita bisa berbuat lebih baik untuk memajukan Indonesia dan memberikan pendidikan bermutu bagi semua," ujar Abdul Mu’ti.

Ia menegaskan bahwa kunci utama dalam membangun pendidikan adalah semangat kebersamaan dan kerja sama.

"Keterbatasan bukanlah halangan untuk kita meraih kemajuan dan kebersamaan adalah kunci untuk kita bisa meraih dan melaksanakan berbagai hal," lanjutnya.

Pendidikan Inklusif Tanpa Diskriminasi

Abdul Mu’ti menekankan kembali komitmen pemerintah dalam menyediakan pendidikan yang inklusif, menjangkau seluruh anak tanpa memandang kondisi ekonomi, fisik, maupun geografis.

"Kami berusaha untuk bagaimana anak-anak Indonesia apa pun keadaan ekonominya, apa pun keadaan fisiknya, di mana pun mereka berada, semuanya berkesempatan mendapatkan pendidikan. Pendidikan yang inklusif, pendidikan tanpa diskriminasi," tegasnya.

Sebagai bagian dari peringatan HUT Ke-80 RI, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus menggelar Festival Kolaboratif Harmoni Bintang.

Festival ini mengangkat tema “Murid Berdaya, Indonesia Jaya” dan menghadirkan karya serta penampilan anak-anak dari berbagai latar belakang, termasuk murid dari Sekolah Luar Biasa (SLB), SMK, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), serta satuan pendidikan nonformal dan informal.

Rangkaian acara dalam festival meliputi live mural, warung digital, pameran foto dan kriya, penampilan murid, eksperimen sosial, hingga sesi kumpul bersama media dan komunitas.

Penulis :
Aditya Yohan