
Pantau - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, sukses menjadi tuan rumah Festival Musik Tradisi Indonesia 2025 bertajuk Pitunang Ethngroove, hasil kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan dan komunitas seni tradisional.
Bukittinggi Dukung Penuh Pelestarian Musik Tradisi
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Kebudayaan dalam memilih Bukittinggi sebagai lokasi penyelenggaraan festival nasional ini.
Ia menekankan pentingnya perlindungan terhadap hak kekayaan budaya lokal, dan menginformasikan bahwa dua warisan budaya Bukittinggi, yakni musik tradisi Saluang dan Kerupuk Sanjai, telah memperoleh hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Pemkot Bukittinggi terus menyediakan ruang, termasuk pelataran Jam Gadang, sebagai panggung bagi para seniman musik tradisi untuk tampil dan menginspirasi," ungkapnya.
Ramlan berharap festival ini dapat menjadi titik lahirnya talenta-talenta baru di bidang musik tradisional serta membangkitkan semangat generasi muda dalam mencintai budaya bangsa.
Ajang Strategis Merawat Identitas Budaya Nusantara
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyatakan bahwa Festival Musik Tradisi Indonesia tahun ini merupakan penyelenggaraan kedua, setelah sebelumnya digelar di Lampung Tengah.
"Festival ini adalah ruang penting untuk merawat, membina, dan mengembangkan musik tradisi sebagai bagian dari identitas bangsa. Kami berharap ini menjadi titik tolak kebangkitan musik tradisional di nusantara," katanya.
Festival di Bukittinggi juga melibatkan komunitas musik tradisi Minangkabau, yang dikenal memiliki kekayaan instrumen musik, termasuk 13 jenis alat musik tiup.
Penyelenggaraan di Bukittinggi menegaskan peran strategis Sumatera Barat dalam pelestarian budaya dan menjadi panggung penting dalam peta kebudayaan nasional.
Direktur Program Pitunang Ethngroove, Indra Ariffin, menjelaskan bahwa acara ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kebudayaan dan komunitas Gaung Marawa sebagai penyelenggara utama.
"Festival Musik Tradisi Indonesia 2025 ini mengangkat tema Menyimak Daya Hidup Musik Tradisi sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan musikal Nusantara yang tak ternilai," ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan