FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mentan Amran Soroti Tren Global Produk Olahan Kelapa dan Dorong Hilirisasi Pertanian

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Mentan Amran Soroti Tren Global Produk Olahan Kelapa dan Dorong Hilirisasi Pertanian
Foto: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Jakarta (sumber: ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)

Pantau - Produk olahan kelapa asal Indonesia seperti coconut milk kini semakin diminati oleh pasar internasional, termasuk negara-negara di Eropa dan Asia seperti Tiongkok, menurut pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Produk Olahan Kelapa Diminati Pasar Global

Mentan Amran mengungkapkan bahwa telah terjadi pergeseran pola konsumsi pangan di pasar global yang kini mulai beralih ke komoditas kelapa.

"Ada pergeseran konsumsi pangan, seperti di China dan negara-negara lainnya termasuk negara-negara di Eropa, yaitu (komoditas) kelapa," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa produk seperti susu kelapa menjadi semakin populer karena dianggap menyehatkan.

"Jadi, seperti coconut milk, susu (kelapa), dan seterusnya (produk olahan kelapa lainnya). Itu membuat sehat, itu menarik," ia mengungkapkan.

Amran melihat tren ini sebagai peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor kelapa, baik dalam bentuk buah utuh maupun produk olahan.

"Dulu harga (per buah) Rp1.000, sekarang sampai Rp5.000-10.000. Indonesia tidak boleh tinggal diam," tegasnya.

Untuk itu, ia mendorong hilirisasi sektor pertanian agar perdagangan dan ketahanan pangan nasional dapat tumbuh secara seimbang.

"Kita bicara hilirisasi kemarin, kita (melakukan) ratas (rapat terbatas). Banyak investor dari China yang investasi di Indonesia, jadi nilai ekspornya meningkat. Itu tujuan hilirisasi," jelasnya.

Hilirisasi CPO Juga Jadi Fokus Pemerintah

Selain kelapa, Amran menegaskan bahwa crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah masih menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia.

Namun demikian, ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ekspor dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri melalui hilirisasi CPO.

"Tidak masalah (Indonesia tetap ekspor CPO). Kita lihat mana yang menguntungkan Indonesia. Kalau harga naik, bagus, kita dorong. Kalau harga menguntungkan di tingkat dunia, kita lempar keluar," ujarnya.

Amran sebelumnya juga pernah menyampaikan bahwa pengolahan CPO menjadi produk setengah jadi atau jadi dapat meningkatkan nilai komoditas tersebut.

Selain menambah nilai jual, hilirisasi CPO juga ditujukan untuk memperluas penyerapan tenaga kerja, memperkuat ketahanan ekonomi nasional, dan mendorong kemajuan industri perkebunan sawit secara berkelanjutan.

Penulis :
Shila Glorya