billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PT PAL Rampungkan Modernisasi 41 Kapal Perang TNI AL untuk Perkuat Kedaulatan Maritim

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

PT PAL Rampungkan Modernisasi 41 Kapal Perang TNI AL untuk Perkuat Kedaulatan Maritim
Foto: Kapal selam KRI Cakra di galangan PT PAL Indonesia, Surarabaya (sumber: PAL)

Pantau - PT PAL Indonesia menyelesaikan perbaikan dan modernisasi terhadap 41 kapal perang TNI Angkatan Laut yang masih beroperasi guna memastikan kesiapan tempur armada tetap optimal.

Modernisasi dan Perawatan Armada

Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menjelaskan bahwa proses ini mencakup maintenance, repair & overhaul (MRO), mid-life modernization (MLM), hingga refurbishment.

"Kami memastikan kesiapan tempur armada TNI AL terjaga optimal," kata Kaharuddin Djenod di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Menurutnya, pengalaman puluhan tahun serta penerapan standar kualitas internasional membuat PT PAL Indonesia tidak hanya mampu membangun kapal baru, tetapi juga menjaga siklus hidup alat utama sistem senjata (alutsista) laut nasional agar tetap tangguh dan modern.

"Penguasaan teknologi MLM dan Overhaul (OVH) menjadi tonggak penting bagi kemandirian alutsista Indonesia," ujarnya.

Proyek MLM pada KRI Malahayati-362, keberhasilan overhaul KRI Cakra, dan pelaksanaan refurbishment terhadap 41 KRI menjadi bukti kemampuan insinyur dan teknisi nasional dalam mengerjakan pekerjaan berstandar tinggi untuk kapal permukaan hingga kapal selam.

Keuntungan Strategis dan Ekonomi

Djenod menekankan bahwa kemampuan tersebut memberikan keuntungan strategis di bidang pertahanan karena mengurangi ketergantungan pada pihak asing serta meminimalkan risiko embargo atau hambatan politik yang dapat mengganggu operasional armada.

Dari sisi ekonomi, pengerjaan di dalam negeri menghemat devisa, menyerap tenaga kerja ahli dari dalam negeri, dan mendorong pertumbuhan industri komponen nasional.

"Perusahaan ini telah menjadi pusat lahirnya teknokrat maritim Indonesia yang berperan langsung dalam memperkokoh kedaulatan dan kemandirian maritim bangsa," ucap Djenod.

Penulis :
Arian Mesa