
Pantau - Kereta kencana bernama Garuda Prabayaksa menjadi kendaraan utama yang mengantar bendera pusaka dan naskah proklamasi dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka dalam prosesi kirab Merah Putih pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Purna Paskibraka Duta Pancasila Membawa Simbol Negara
Tayangan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden memperlihatkan momen saat kereta kencana tersebut melintas membawa dua simbol penting negara: bendera pusaka dan teks proklamasi.
Bendera pusaka dibawa oleh Kirana Asyawidya Baskara, anggota Purna Paskibraka Duta Pancasila 2024 asal Provinsi Banten.
Sementara teks proklamasi dibawa oleh Ni Komang Trisetya dari Provinsi Bali.
Keduanya menaiki kereta kencana dalam rangkaian kirab menuju Istana Merdeka, menjelang peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebelum kirab berlangsung, prosesi penyerahan bendera dan teks proklamasi dilakukan di Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional.
Mayor Jenderal Ariyo Windutomo selaku Kepala Sekretariat Presiden menyerahkan bendera merah putih kepada Letnan Satu Kavaleri Lutfi Syuhada Pane dari Paspampres.
Sementara itu, teks proklamasi diserahkan kepada Letnan Dua Korps Polisi Militer Raihan Ontoseno.
"Prosesi ini disaksikan langsung oleh Sekretaris Militer Presiden Mayor Jenderal TNI Kosasih dan Kaskogartap I Jakarta Brigadir Jenderal TNI Edi Saputra," ungkap penyelenggara kirab.
Kereta Kencana Karya Anak Bangsa dan Simbol Keragaman
Kereta kencana Garuda Prabayaksa dirancang dan dibuat secara khusus di Sleman, Yogyakarta, sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Nama Garuda Prabayaksa berasal dari kata "praba" dan "yaksa" yang berarti cahaya besar atau cahaya terang.
Dalam iring-iringan kirab, kereta ini dikawal oleh 145 pasukan berkuda serta 45 pasukan motoris dari Polisi Militer Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Paspampres.
Beberapa kendaraan dalam kirab menggunakan teknologi electric vehicle, sebagai bentuk dukungan terhadap transisi energi bersih.
Tercatat 15 personel wanita TNI turut serta dalam pasukan pengawal tersebut.
Pasukan lainnya mengenakan busana adat kerajaan Nusantara, mewakili seluruh komando daerah militer di Indonesia.
Kehadiran pasukan adat ini tidak hanya mencerminkan keragaman budaya, tetapi juga menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah dan kejayaan kerajaan Nusantara di masa lalu.
- Penulis :
- Arian Mesa